Realitasonline.id | Nissan Motor Co. menghadapi tekanan besar usai rugi triliunan. Perusahaan berencana memangkas tenaga kerja dan menutup sejumlah pabrik.
Rapat umum pemegang Saham diprediksi panas. Investor mendesak kepastian soal masa depan dan kejelasan strategi penyelamatan.
Rugi bersih lebih dari US$4,5 miliar membuat Nissan masuk fase krisis terburuk dalam 20 tahun terakhir.
Saham perusahaan jatuh 36% dalam setahun, dan pembayaran dividen resmi dihentikan sementara waktu.
Kerugian makin dalam akibat penjualan mobil yang anjlok di berbagai pasar utama, termasuk China dan Indonesia.
Nissan memperkirakan kerugian kuartal pertama mencapai ¥200 miliar. Proyeksi tahunan pun belum bisa mereka umumkan (EF).