Realitasonline.id - Industri otomotif Indonesia tengah memasuki babak baru dengan semakin seriusnya pengembangan mobil listrik buatan lokal.
Tidak lagi hanya sebagai pasar, Indonesia kini mulai menunjukkan kapasitasnya sebagai produsen kendaraan listrik, baik dari pabrikan global yang berinvestasi lokal maupun perusahaan asli Tanah Air yang menciptakan produk sendiri.
Tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam transisi ini, karena sejumlah mobil listrik buatan Indonesia telah beralih dari tahap prototipe ke produksi massal.
Baca Juga: Inovasi Baterai Mobil Listrik 2025: Lebih Cepat, Lebih Jauh, Lebih Tahan Lama
1. Hyundai Ioniq 5 Rakitan Cikarang: Simbol Kesiapan Industri EV Nasional
Salah satu pencapaian terbesar datang dari Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) yang memproduksi Ioniq 5 secara lokal di pabrik mereka di Cikarang, Jawa Barat. Ioniq 5 menjadi mobil listrik rakitan Indonesia pertama yang berstandar global dan mendapat respons positif dari pasar domestik maupun ekspor.
Mobil ini dilengkapi teknologi platform E-GMP, kapasitas baterai hingga 72,6 kWh, dan jarak tempuh lebih dari 450 km, serta mendukung fast charging 350 kW. Produksi lokal ini menunjukkan bahwa Indonesia sudah memiliki ekosistem industri EV yang mulai matang.
2. Esemka EV: Langkah Awal Menuju Kendaraan Nasional Ramah Lingkungan
Merek otomotif lokal Esemka juga turut meramaikan segmen kendaraan listrik. Pada GIIAS 2023, Esemka memperkenalkan prototipe mobil listrik kompak yang menyasar segmen entry-level. Walau belum diproduksi massal secara luas, langkah ini menandai komitmen produsen lokal untuk memasuki pasar kendaraan ramah lingkungan.
Baca Juga: Mobil Listrik Terbaru 2025: Deretan EV Canggih yang Siap Ramaikan Pasar Indonesia
Diharapkan dalam waktu dekat, Esemka EV akan tersedia dengan harga kompetitif, menjadikannya pilihan menarik untuk konsumen yang ingin beralih ke kendaraan listrik buatan dalam negeri.
3. Polytron dan DFSK: Menyasar Segmen Urban dan Komersial
Produsen elektronik asal Indonesia, Polytron, kini turut bermain di sektor otomotif dengan meluncurkan Polytron Fox-R, motor listrik dan city car listrik yang efisien untuk mobilitas urban. Dengan desain kompak dan fitur digital, Polytron menyasar pasar milenial dan pengguna perkotaan.
Sementara itu, DFSK Gelora E, meski berbasis teknologi Tiongkok diproduksi dan dipasarkan secara lokal sebagai kendaraan komersial listrik, cocok untuk UMKM dan logistik ramah lingkungan.
Baca Juga: Mobil Listrik Termurah di Indonesia 2025: Alternatif Hemat & Ramah Lingkungan
4. Startup EV Lokal: Potensi Besar dari Pemain Baru
Selain nama-nama besar, startup EV lokal seperti Volta, Selis, dan Rakata juga berkontribusi dalam menyediakan kendaraan listrik roda dua dan tiga dengan harga terjangkau dan daya jelajah optimal.
Perkembangan mobil listrik buatan Indonesia menunjukkan bahwa Tanah Air tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga pemain aktif dalam revolusi kendaraan listrik. Dengan dukungan regulasi, investasi, dan inovasi lokal, produksi massal EV nasional bukan lagi mimpi, melainkan kenyataan yang semakin dekat. (KN)