Mitsubishi Destinator Belum Resmi Meluncur, Tapi Sudah Dihujat: Desain Mirip Xforce, Mesin Diragukan, atau Ekspektasi Publik yang Ketinggian?

photo author
- Jumat, 25 Juli 2025 | 16:37 WIB
Mitsubishi Destinator sebenarnya sudah resmi diluncurkan secara global pada 17 Juli 2025 di Indonesia, meski banyak yang menyebutnya belum dirilis. (Tangkapan Layar YouTube  FUSE BOX)
Mitsubishi Destinator sebenarnya sudah resmi diluncurkan secara global pada 17 Juli 2025 di Indonesia, meski banyak yang menyebutnya belum dirilis. (Tangkapan Layar YouTube FUSE BOX)

Realitasonline.id - Mitsubishi Destinator sebenarnya sudah resmi diluncurkan secara global pada 17 Juli 2025 di Indonesia, meski banyak yang menyebutnya belum dirilis.

Jadi alasan kritikan itu karena banyak orang menilai opini atau komentar sebelum benar-benar melihat wujud finalnya.

Pertama, desainnya langsung menuai perdebatan.

Eksterior Destinator terlihat sangat mirip dengan Xforce, dengan bentuk kotak, lampu T‑shaped, dan bahasa desain Dynamic Shield yang dianggap terlalu ramai oleh beberapa orang.

Banyak yang bilang desainnya terlalu “berat” dan cluttered dibanding SUV modern lainnya.

Kedua, banyak prediksi yang keliru soal spesifikasi. Awalnya beredar rumor bahwa mobil ini akan membawa mesin 1.5L naturally aspirated sama seperti Xforce atau Xpander, yang dinilai kurang bertenaga untuk sebuah SUV 7‑penumpang.

Ketika diumumkan ternyata mobil ini menggunakan mesin turbo 1.5L MIVEC dengan tenaga hingga sekitar 161 PS dan torsi 250 Nm, itu pun tetap membuat banyak orang meragukan performanya karena masih berbasis FWD dan SUV keluarga bukan off‑road sesungguhnya.

Ketiga, destinasinya yang ditempatkan sebagai SUV untuk keluarga enerjik tapi ternyata kembali mengusung basis Xforce dan platform Xpander memicu anggapan bahwa Mitsubishi cuma memanjangkan produk lama untuk menciptakan varian baru saja.

Padahal secara teknis banyak perbedaan seperti sumbu roda yang lebih panjang, kabin tiga baris, serta ground clearance lebih tinggi hingga sekitar 214–244 mm.

Keempat, ekspektasi pasar tinggi namun harga dan varian belum diumumkan (order baru dibuka saat GIIAS tanggal 23 Juli).

Ketidakjelasan itu membuat banyak orang mengomentari dari sudut pandang spekulatif, bukan pengalaman langsung.

Akibatnya komentar negatif muncul lebih dulu, karena merasa mobil ini belum memenuhi janji spion umum sebelum bisa diuji jalan atau dijajal langsung.

Pada akhirnya, banyak yang mengkritik Destinator bukan karena mobilnya jelek, melainkan karena gap antara rumor, harapan, dan kenyataan saat diperkenalkan awal.

Kini setelah peluncuran resmi, sebagian komentar mulai lebih membumi ketika melihat fitur ADAS, mode berkendara, sistem suara premium, interior lapang, dan performa mesin turbo sebenarnya.

Intinya, Destinator bukan sekadar “belum rilis tapi sudah dihujat” dalam pengertian resmi tapi kritik datang karena banyak asumsi keliru yang muncul sebelum mobil ini benar-benar dipasarkan dan diuji di jalan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Miftahul Zannah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X