Ban Mobil Pecah di Jalan Tol? Jangan Panik! Lakukan Trik Ini Agar Tetap Selamat

photo author
- Sabtu, 25 Oktober 2025 | 14:53 WIB
Ban Mobil (Realitasonline/canva)
Ban Mobil (Realitasonline/canva)

 

Realitasonline.id | Mengemudi dengan kecepatan tinggi di jalan tol selalu menyimpan potensi bahaya, dan salah satu mimpi buruk terburuk bagi setiap pengemudi adalah mengalami pecah ban secara mendadak. Kejadian ini, yang seringkali disertai suara ledakan keras dan sentakan kuat pada kemudi, dapat memicu kepanikan luar biasa. Padahal, keputusan yang diambil dalam beberapa detik pertama setelah ban pecah adalah penentu utama keselamatan Anda dan penumpang. Kunci utama untuk bertahan dalam situasi ini adalah melawan naluri dan menerapkan teknik mengemudi yang tepat. Jika Anda mengalami pecah ban di jalan tol, jangan panik! Lakukan trik ini agar mobil tetap terkendali dan Anda bisa menepi dengan selamat.

Reaksi pertama yang muncul secara alami saat ban pecah adalah menginjak rem sekuat tenaga. Namun, ini adalah kesalahan fatal. Ketika ban pecah, terutama ban depan, mobil akan seketika kehilangan keseimbangan dan tertarik kuat ke arah ban yang pecah. Jika Anda mengerem mendadak, beban mobil akan berpindah ke depan, memperparah ketidakseimbangan tersebut. Akibatnya, mobil bisa terpelanting, berputar, atau bahkan terbalik, terutama pada kecepatan tinggi. Trik pertama yang wajib dilakukan adalah jangan injak pedal rem.

Baca Juga: Modal Pasta Gigi, Baret Halus di Bodi Mobil Lenyap Seketika. Begini Caranya!

Setelah Anda menyadari ban pecah, segera fokus pada kemudi. Hal yang harus dilakukan adalah menahan setir sekuat tenaga agar mobil tetap lurus. Setir akan terasa berat dan bergetar hebat, tetapi Anda harus melawan tarikan tersebut. Jika ban depan yang pecah, tarikannya akan jauh lebih kuat dan membutuhkan tenaga lebih untuk menjaga arah lurus. Jika ban belakang yang pecah, kendaraan akan terasa bergoyang (oleng), tetapi kontrol kemudi relatif lebih mudah dipertahankan. Penting untuk diingat: hindari memutar setir secara berlebihan atau melakukan manuver mendadak.

Setelah arah mobil berhasil diluruskan, lepaskan kaki Anda dari pedal gas secara perlahan. Biarkan mobil mengurangi kecepatannya secara bertahap. Jika mobil Anda bertransmisi manual, jangan pernah menginjak pedal kopling atau memindahkan gigi ke posisi netral (N), karena putaran mesin (engine brake) adalah teman terbaik Anda untuk memperlambat laju tanpa harus menggunakan rem. Untuk mobil matic, cukup lepaskan gas dan biarkan transmisi otomatis bekerja. Anda bisa membantu proses pengereman dengan cara memindahkan transmisi ke gigi yang lebih rendah (misalnya dari D ke 3, atau 3 ke 2) secara perlahan, memungkinkan engine brake membantu.

Baru setelah kecepatan mobil benar-benar turun di bawah 50 km/jam, Anda boleh mulai mengarahkan mobil secara perlahan menuju bahu jalan tol. Nyalakan lampu hazard untuk memberi peringatan kepada pengemudi di belakang Anda. Saat menepi, pastikan mobil berada di bahu jalan yang aman, sejauh mungkin dari lajur lalu lintas. Setelah mobil benar-benar berhenti, tarik rem tangan, matikan mesin, dan segera keluar dari mobil melalui sisi yang aman, yaitu sisi penumpang yang menjauhi lalu lintas, atau jika memungkinkan, tunggulah bantuan di dalam kabin. Jangan sekali-kali mencoba mengganti ban sendiri di jalur cepat atau bahu jalan yang padat. Segera hubungi layanan darurat jalan tol untuk meminta bantuan penggantian ban. Tindakan tenang dan terstruktur ini adalah satu-satunya cara untuk mengubah situasi darurat yang berbahaya menjadi insiden yang dapat diselesaikan dengan aman.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X