Aki Mobil Sering Tekor? Mungkin Ini 3 Penyebab Sepele yang Sering Diabaikan Pemilik.

photo author
- Sabtu, 25 Oktober 2025 | 14:58 WIB
Ilustrasi mekanik sedang mengukur voltase aki mobil dengan multimeter digital. (Realitasonline.id/Pixabay)
Ilustrasi mekanik sedang mengukur voltase aki mobil dengan multimeter digital. (Realitasonline.id/Pixabay)

 

Realitasonline.id | Aki mobil, atau akumulator, adalah jantung kelistrikan kendaraan. Komponen inilah yang menyediakan daya untuk menghidupkan mesin (starter) dan menyuplai listrik ke seluruh sistem saat mesin mati. Tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada mendapati mobil mogok dan tidak bisa dihidstarter, hanya karena aki tekor. Meskipun sebagian besar pengemudi menyalahkan usia aki yang sudah tua, faktanya, banyak kasus aki tekor dini disebabkan oleh tiga penyebab sepele yang sering diabaikan dan luput dari perhatian pemilik mobil sehari-hari. Mengenali dan mengatasi penyebab-penyebab kecil ini dapat secara signifikan memperpanjang umur aki Anda dan mencegah insiden mogok yang merepotkan.

Penyebab sepele pertama yang paling umum adalah kebiasaan buruk meninggalkan perangkat listrik menyala saat mesin mobil dimatikan. Di era mobil modern yang sarat teknologi, perangkat listrik yang memakan daya tidak hanya terbatas pada lampu utama atau tape recorder. Banyak pengemudi tanpa sadar membiarkan lampu kabin menyala, charger telepon terpasang, atau bahkan kamera dasbor (dashcam) yang tetap merekam dalam mode parkir tanpa suplai daya terpisah. Meskipun daya yang ditarik oleh satu perangkat mungkin kecil, jika dibiarkan selama berjam-jam atau semalaman, akumulasi daya yang terkuras dari aki mobil yang mati dapat dengan cepat menurunkannya hingga batas tekor. Penting untuk selalu memeriksa ulang semua perangkat listrik sebelum meninggalkan mobil, dan pastikan dashcam Anda memiliki fitur low-voltage cut-off atau power bank terpisah.

Baca Juga: Mesin Mobil Ngelitik Saat Menanjak? Cek Komponen Sepele Ini Sebelum ke Bengkel.

Penyebab kedua yang sering diabaikan adalah masalah pada terminal atau kutub aki. Aki bisa tekor bukan hanya karena dayanya terkuras, tetapi juga karena kesulitan menyalurkan daya. Terminal aki yang kotor, berkarat, atau longgar akan menghambat aliran listrik antara aki dan sistem mobil. Hambatan ini seringkali menyebabkan pengisian ulang aki dari alternator menjadi tidak maksimal saat mobil berjalan, atau bahkan menyebabkan starter gagal bekerja karena tegangan yang dibutuhkan tidak tersalurkan dengan baik. Solusinya sangat mudah: periksa terminal aki secara berkala. Jika terlihat ada bubuk putih atau biru kehijauan (korosi), bersihkan menggunakan sikat kawat dan air panas, kemudian kencangkan baut terminal dengan benar. Mengaplikasikan gemuk atau petroleum jelly pada terminal setelah dibersihkan juga dapat mencegah korosi datang kembali.

Penyebab sepele yang ketiga, dan sering menjebak pemilik mobil yang jarang menggunakan kendaraannya, adalah parasitic draw normal. Semua mobil modern memiliki penarikan daya residual yang sangat kecil (parasitic draw), yang dibutuhkan untuk menjaga memori sistem seperti jam, radio, pengaturan kursi, dan sistem alarm tetap aktif. Penarikan daya ini sangat minim dan tidak akan berdampak pada mobil yang digunakan setiap hari. Namun, jika mobil didiamkan tidak bergerak selama dua hingga tiga minggu atau lebih, penarikan daya residual yang kecil ini akan terus menerus menggerus daya aki hingga mencapai titik tekor. Jika Anda berencana tidak menggunakan mobil dalam jangka waktu lama, pertimbangkan untuk mencabut salah satu terminal aki atau menggunakan trickle charger (pengisi daya pemelihara) untuk menjaga tegangan aki tetap optimal. Dengan mengeliminasi tiga penyebab sepele ini, Anda dapat memastikan aki mobil bekerja maksimal dan terhindar dari rasa panik saat mobil tidak mau di-starter.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X