Ancaman Irit di Jalan Tol: Mengapa Ngebut di Kecepatan Tinggi Adalah Jaminan Kantong Jebol karena Boros BBM

photo author
- Minggu, 26 Oktober 2025 | 17:15 WIB
Ngebut = boros + rawan celaka. Gak worth kalau cuma buat gaya! Realitasonline.id/Pixabay
Ngebut = boros + rawan celaka. Gak worth kalau cuma buat gaya! Realitasonline.id/Pixabay

 

Realitasonline.id | Sebagian pengemudi mungkin beranggapan bahwa semakin cepat kendaraan melaju, semakin efisien waktu tempuh dan bensin yang digunakan. Namun, anggapan tersebut adalah mitos besar yang secara nyata menguras tangki bahan bakar Anda. Memacu kendaraan pada kecepatan tinggi, terutama di atas ambang batas efisien pabrikan, merupakan salah satu penyebab utama peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang drastis.

Baca Juga: Terlalu Nyaman Bikin Boros: Mengapa Suhu AC Mobil Paling Dingin Menguras Bensin Lebih Cepat

Fenomena pemborosan ini terkait erat dengan dua faktor utama yang bekerja melawan efisiensi: hambatan udara (aerodinamika) dan putaran mesin (RPM) yang tinggi. Secara ilmiah, hambatan udara akan meningkat secara eksponensial seiring dengan bertambahnya kecepatan. Artinya, ketika Anda melaju dari 80 km/jam ke 120 km/jam, hambatan angin yang harus dilawan mobil tidak hanya bertambah dua kali lipat, melainkan jauh lebih besar. Untuk mengatasi gaya gesek udara yang masif ini dan mempertahankan kecepatan, mesin mobil dipaksa bekerja sangat keras.

Kerja keras mesin ini diterjemahkan pada putaran mesin (RPM) yang melonjak. RPM yang tinggi menunjukkan bahwa mesin sedang membakar bahan bakar dalam volume yang lebih besar di setiap siklusnya. Pada kecepatan tinggi, ECU (Electronic Control Unit) kendaraan akan menyuntikkan lebih banyak bensin ke ruang bakar untuk menghasilkan tenaga yang dibutuhkan, yang otomatis mengurangi efisiensi jarak tempuh per liter BBM. Sebagai perbandingan, banyak studi menunjukkan bahwa berkendara pada kecepatan 100-120 km/jam dapat menghabiskan BBM hingga 15-20% lebih banyak dibandingkan melaju pada kecepatan ideal 60-80 km/jam.

Selain faktor teknis, gaya mengemudi yang agresif yang sering menyertai kecepatan tinggi, seperti akselerasi dan pengereman mendadak, semakin memperparah konsumsi BBM. Setiap pengereman yang tidak perlu berarti Anda membuang energi momentum yang sudah dihasilkan, dan setiap akselerasi tiba-tiba memaksa mesin menyuplai bensin secara maksimal.

Oleh karena itu, bagi pengemudi yang ingin menghemat BBM, kuncinya adalah menjaga kecepatan pada kisaran paling efisien, yang umumnya berada antara 60-80 km/jam di gigi transmisi tertinggi. Dengan mempertahankan kecepatan yang stabil dan konstan pada putaran mesin rendah, Anda tidak hanya menghemat biaya operasional harian, tetapi juga mengurangi keausan pada komponen mesin, transmisi, dan sistem pengereman kendaraan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X