Terlalu Sering Menggunakan AC Maksimal: Kenaikan Suhu Kabin dan Beban Mesin Jadi Biang Keladi Borosnya BBM

photo author
- Jumat, 31 Oktober 2025 | 19:44 WIB
Tampilan futuristik Hyundai Stargazer 2025 dengan desain modern, kabin luas, dan fitur lengkap siap menggoyang pasar MPV Indonesia. (Realitasonline.id/Hyundai.com)
Tampilan futuristik Hyundai Stargazer 2025 dengan desain modern, kabin luas, dan fitur lengkap siap menggoyang pasar MPV Indonesia. (Realitasonline.id/Hyundai.com)

 

Realitasonline.id | Kenyamanan berkendara di iklim tropis seperti Indonesia seringkali identik dengan penggunaan Air Conditioner (AC) mobil. Namun, kebiasaan menyalakan AC secara terus-menerus, apalagi dengan pengaturan suhu maksimal atau terdingin, ternyata menjadi salah satu kontributor terbesar dalam peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sering tidak disadari oleh pengemudi.

Baca Juga: Teknik 'Salah Oper' Gigi: Mesin Keringetan, BBM Ikut Terbakar, Kunci Irit Ada di Putaran Mesin yang TepatKenyamanan berkendara di iklim tropis seperti Indonesia seringkali identik dengan penggunaan Air Conditioner (AC) mobil. Namun, kebiasaan menyalakan AC secara terus-menerus, apalagi dengan pengaturan suhu maksimal atau terdingin, ternyata menjadi salah satu kontributor terbesar dalam peningkatan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sering tidak disadari oleh pengemudi.

Prinsip dasar yang perlu dipahami adalah bahwa sistem AC mobil, terutama kompresor, tidak bekerja secara independen. Komponen vital ini digerakkan oleh mesin mobil melalui sabuk penggerak, yang berarti ia mengambil sebagian tenaga yang dihasilkan oleh mesin. Setiap kali kompresor menyala dan bekerja, ia menambahkan beban mekanis pada mesin. Beban ekstra ini memaksa mesin membakar lebih banyak bensin untuk mempertahankan putaran dan tenaga yang dibutuhkan, baik untuk menggerakkan mobil maupun kompresor AC.

Dampak pemborosan ini menjadi lebih signifikan ketika pengemudi menyetel suhu AC pada level terdingin. Untuk mencapai suhu rendah, kompresor dipaksa bekerja lebih keras dan dalam durasi yang lebih lama, sehingga siklus cut-off (berhenti bekerja sementara setelah suhu tercapai) menjadi lebih jarang. Peningkatan beban kerja kompresor yang terus-menerus inilah yang secara langsung menyedot pasokan BBM lebih banyak. Berbagai studi menyebutkan bahwa penggunaan AC dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar mobil bensin rata-rata 5 hingga 15 persen, dengan angka yang lebih besar pada mobil bermesin kecil.

Untuk menghemat BBM tanpa mengorbankan kenyamanan, pengemudi disarankan untuk menggunakan AC secara bijak. Hindari menyetel suhu terlalu ekstrem; suhu ideal yang direkomendasikan umumnya berkisar antara 24 hingga 26 derajat Celsius. Selain itu, merawat komponen AC secara rutin, seperti membersihkan filter kabin, penting dilakukan. AC yang kurang terawat akan bekerja tidak efisien, membutuhkan lebih banyak tenaga untuk mendinginkan kabin, dan pada akhirnya, tetap berujung pada pengeluaran BBM yang lebih boros.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X