Realitasonline.id | Tampaknya sudah lumrah melihat motor matic yang beredar menggunakan shockbreaker tunggal alias monoshock. Ternyata para pabrikan motor sudah memperhitungkan dengan matang dan terukur dengan pemilihan monoshock untuk genre motor matic. Yuk, kita bedah sama-sama alasannya.
Stabil saat manuver
Para pabrikan motor matic menilai aplikasi monoshock memiliki kelebihan saat bermanuver. Dengan monoshock, bagian belakang motor tidak mendapatkan beban berlebih yang membuat motor lebih dinamis ketika berjalan. Pengendara akan lebih nyaman saat motor bermanuver namun tetap bisa dikendalikan dengan baik.
Ringkas dan ringan
Dengan menggunakan komponen monoshock, desain motor matic jadi bisa lebih ringkas dan ringan. Tujuan desain motor matic yang fungsional dan praktis memang cocok dengan aplikasi monoshock. Pun begitu dengan bobot yang otomatis menjadi lebih ringan karena cukup memakai satu shockbreaker saja.
Menekan biaya
Pemakaian shockbreaker tunggal jelas lebih efisien dari segi biaya produksi. Dengan biaya produksi yang efisien, berujung pada harga jual yang bisa ditawarkan kepada calon konsumen.
Posisi mesin
Posisi mesin motor matic umumnya ditempatkan pada sisi kiri, sekaligus berfungsi sebagai lengan ayun. Komponen monoshock akan ditempatkan pada posisi yang sama sebagai penyeimbang bobot dan pendukung kestabilan saat melewati kontur jalan yang tidak rata.