otomotif

Mitos atau Fakta? Mengupas Alasan Harga Jual Mobil Matic Bekas Seringkali Lebih Murah dari Versi Manual

Jumat, 31 Oktober 2025 | 20:44 WIB
Jual Beli Mobil (Realitasonline/Canva)

 

Realitasonline.id | Fenomena di pasar mobil bekas menunjukkan sebuah ironi yang menarik: meskipun harga mobil bertransmisi otomatis (matic) dalam kondisi baru cenderung lebih mahal dibanding versi manual, namun saat dijual kembali, harga purna jual (resale value) mobil matic lawas sering kali lebih rendah dan "jatuh" dibandingkan dengan kembarannya yang bertransmisi manual. Perbedaan harga jual kembali ini bukan sekadar mitos, melainkan dipengaruhi oleh kombinasi faktor psikologis pasar dan risiko teknis yang melekat pada transmisi otomatis.

Salah satu alasan fundamental di balik jatuhnya harga mobil matic bekas, terutama untuk model-model tahun tua, adalah persepsi masyarakat mengenai Biaya Perawatan dan Risiko Kerusakan Transmisi. Transmisi matic secara teknologi jauh lebih kompleks, terdiri dari ratusan komponen bergerak, sensor, dan sistem hidrolik (seperti torque converter pada transmisi konvensional atau sabuk baja pada CVT). Kerusakan pada komponen vital ini dapat menyebabkan biaya perbaikan yang sangat besar, seringkali mencapai puluhan juta rupiah, jauh lebih mahal dibandingkan perbaikan transmisi manual. Calon pembeli mobil bekas cenderung enggan menanggung risiko finansial tinggi ini, sehingga mereka mengharapkan diskon harga yang signifikan.

Selain itu, faktor Minat Pasar Berdasarkan Lokasi dan Usia Mobil turut memainkan peran. Di kota-kota besar, mobil matic memang semakin diminati karena kenyamanan di tengah kemacetan. Namun, untuk daerah luar kota atau pasar mobil bekas tahun lawas, minat terhadap transmisi manual masih sangat kuat. Transmisi manual dianggap lebih tangguh, lebih hemat bahan bakar, dan yang paling penting, lebih mudah dan murah diperbaiki oleh bengkel umum di pelosok daerah. Hukum permintaan dan penawaran pun berlaku; kurangnya peminat untuk mobil matic tahun tua di segmen tertentu secara otomatis menekan harga jualnya agar cepat laku.

Meskipun demikian, tidak semua mobil matic mengalami nasib harga yang jatuh. Beberapa model populer, terutama yang menggunakan mesin diesel (seperti Toyota Kijang Innova Diesel), justru memiliki harga matic bekas yang lebih tinggi karena permintaan pasar yang sangat tinggi terhadap kombinasi kenyamanan matic dan keandalan serta torsi mesin diesel. Namun, secara umum, bagi kebanyakan model mobil penumpang, keengganan pembeli menanggung potensi risiko perbaikan transmisi mahal pada mobil yang tidak diketahui riwayat perawatannya, menjadi alasan utama mengapa harga jual mobil matic bekas terlihat 'jeblok' dibandingkan versi manualnya.

Tags

Terkini