Realitasonline.id - Harga Jaecoo J5 EV yang hampir setara dengan mobil LCGC terjadi karena strategi besar Chery Group dalam memperkenalkan merek baru ke pasar Indonesia.
Mereka tahu bahwa konsumen Indonesia masih berhati-hati terhadap merek baru, apalagi yang belum memiliki reputasi kuat dalam hal layanan purna jual dan nilai jual kembali.
Karena itu, Chery memilih untuk membuat harga J5 EV sangat kompetitif agar menarik perhatian sejak awal dan menghilangkan keraguan masyarakat untuk mencoba mobil listrik buatan mereka.
Selain faktor kepercayaan, Chery juga memanfaatkan efisiensi biaya produksi. Mobil ini dirakit secara lokal di Indonesia sehingga biaya impor dan pajak bisa ditekan.
Proses lokalisasi tersebut membuat harga jual bisa diturunkan tanpa mengorbankan kualitas utama.
Chery juga melakukan strategi promosi berupa harga perkenalan untuk pembeli awal, dengan jumlah unit terbatas, agar pasar cepat bergairah dan nama Jaecoo cepat dikenal luas.
Secara bisnis, harga yang “mepet” ini bukan sekadar perang harga, tapi merupakan langkah masuk pasar yang terencana.
Chery ingin menghadirkan mobil listrik yang dapat dijangkau lebih banyak orang, bukan hanya kalangan menengah atas.
Dengan cara ini, mereka bisa membangun basis konsumen lebih luas dan menciptakan efek domino: semakin banyak orang yang memakai, semakin kuat kepercayaan terhadap merek.
Selain itu, strategi ini juga membantu Chery menempatkan diri di posisi unik—SUV listrik dengan harga setara mobil bensin murah.
Hal ini memberi kesan bahwa teknologi listrik tidak lagi eksklusif dan mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
Walaupun margin keuntungannya tipis, Chery mengincar keuntungan jangka panjang dari volume penjualan, reputasi merek, serta potensi pasar suku cadang dan layanan servis di masa depan.