Realitasonline.id | Mematikan mesin mobil terkesan sederhana, tapi ternyata ada triknya. Jika dilakukan sembarangan, bisa mengundang bahaya bahkan bisa merusak mesin lho. Nah pada artikel ini akan dibahas cara mematikan mesin mobil yang aman baik untuk mesin bensin dan juga mesin diesel. Simak artikel ini selengkapnya ya.
Pertama adalah prosedur mematikan mobil bermesin bensin. Untuk mesin bensin konvensional, sebenarnya tidak ada pantangan khusus sebelum mematikan mesin. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah posisi gigi transmisi. Untuk mobil dengan transmisi manual, pastikan gigi berada di posisi Netral sebelum mesin dimatikan. Untuk mobil transmisi otomatis, pastikan berada di posisi Park sebelum mesin dimatikan. Pastikan juga menarik rem tangan saat parkir, untuk menghindari mobil meluncur saat diparkir.
Kalau mobil bensin dengan tambahan turbocharger, perlu perlakuan khusus nih Bro Deltalube. Mesin turbo sebaiknya tidak langsung dimatikan setelah selesai dipakai. Kamu sebaiknya membiarkan mesin dalam kondisi idle beberapa saat sebelum mematikan mesin. Berikan waktu idle sekitar 1-2 menit sebelum mematikan mesin.
Hal ini perlu, agar ada pelumasan yang cukup untuk komponen turbo sebelum mesin berhenti. Saat mesin berputar, turbin di turbo bisa berputar hingga puluhan ribu RPM. Putaran turbo akan terlumasi oli dari mesin. Saat mesin mati, maka pasokan oli ke komponen turbo juga akan berhenti. Sementara akibat putarannya yang tinggi, turbin turbo masih berputar beberapa saat setelah mesin dimatikan. Maka dari itu perlu waktu idle agar turbo mencapai putaran rendah dahulu, sebelum mesin dimatikan dan asupan oli berhenti.
Prosedur ini sangat penting dilakukan untuk mobil bermesin diesel. Karena mayoritas mobil diesel yang beredar di Indonesia, sudah ditambah perangkat turbocharger pada mesinnya. Berikan waktu idle 1-2 menit sebelum mesin dimatikan. Selain itu, posisi gigi dan tarik rem parkir juga mesti diperhatikan sebelum mematikan mesin diesel. Mudah kan Bro Deltalube.