Nitrogen memiliki molekul yang lebih stabil dibanding udara biasa, sehingga tekanan lebih terjaga meski suhu ban berubah-ubah. Ban yang menggunakan nitrogen cenderung lebih dingin, minim penguapan, serta jarang mengalami fluktuasi tekanan drastis.
Penggunaan nitrogen memang menjadi pilihan opsional, namun cocok bagi pengendara dengan mobilitas tinggi karena lebih praktis dan jarang perlu isi ulang.
6. Perhatikan Kondisi Pentil dan Tutupnya
Pentil ban sering menjadi sumber kebocoran halus yang tidak disadari pengendara. Pentil yang sudah getas, aus, atau pecah sebaiknya segera diganti karena udara dapat keluar perlahan sehingga tekanan cepat turun. Jangan lupa untuk selalu menggunakan tutup pentil agar debu dan air tidak masuk ke dalam lubang pentil.
7. Hindari Menginjak Lubang dan Jalan Rusak Dengan Kecepatan Tinggi
Benturan keras saat menghajar lubang jalan dapat membuat tekanan ban berubah tiba-tiba bahkan menyebabkan benang ban putus. Jika melewati jalan rusak, kurangi kecepatan agar risiko deformasi ban berkurang. Semakin sering ban mendapat benturan, semakin cepat tekanan turun dan struktur ban melemah.
8. Sesuaikan Tekanan Jika Berkendara Jarak Jauh
Perjalanan jauh membuat ban bekerja lebih keras dan suhu meningkat. Tekanan udara dapat sedikit naik selama perjalanan panjang. Sebelum touring, isi ban dengan tekanan yang sesuai standar pabrikan lalu cek kembali setelah beberapa jam berkendara. Jika terasa terlalu keras, kurangi sedikit tekanannya agar ban tetap nyaman dan grip tetap terjaga.
9. Rotasi Ban Secara Berkala agar Aus Lebih Merata
Motor yang sering digunakan dalam waktu lama biasanya mengalami keausan tidak merata antara ban depan dan belakang. Melakukan rotasi ban (pindah posisi depan-belakang) setiap beberapa ribu kilometer dapat membantu menjaga keseimbangan keausan. Selain memperpanjang umur ban, rotasi membantu menjaga cengkeraman optimal pada aspal.
10. Ganti Ban Saat Usia Pakai Sudah Melewati Batas
Ban memiliki masa pakai, meskipun alurnya masih terlihat tebal. Jika ban sudah keras, retak, atau usianya lebih dari 2–3 tahun, sebaiknya ganti baru demi keselamatan. Ban yang menua rentan kehilangan tekanan mendadak dan cengkeramannya menurun drastis pada jalan basah.
Menjaga tekanan ban motor adalah kunci utama agar berkendara lebih aman, nyaman, dan efisien. Tekanan ban yang stabil membuat motor mudah dikendalikan, daya cengkeram maksimal, serta mencegah keausan dini pada permukaan ban. Cek tekanan secara rutin, perhatikan kondisi pentil, sesuaikan dengan muatan, serta hindari benturan keras saat melintas di jalan rusak. Perawatan sederhana seperti ini akan membuat ban lebih awet, irit biaya, dan perjalanan lebih tenang tanpa khawatir ban cepat kempes atau botak.(KN)