Nelayan Tradisional Sergai Pernah Dapat Ancaman Mati dan Ditunjukkan Parang Dari Kapal Pukat Trawl

photo author
- Sabtu, 9 September 2023 | 10:15 WIB
Nelayan tradisional saat sedang diwawancarai di Tangkahan Nelayan Kerumbu Laut Dusun 5 Desa Bogak Besar Teluk Mengkudu Serdang Bedagai Sumatera Utara, Sabtu (8/9/2023). (Realitasonline.id/ ML)
Nelayan tradisional saat sedang diwawancarai di Tangkahan Nelayan Kerumbu Laut Dusun 5 Desa Bogak Besar Teluk Mengkudu Serdang Bedagai Sumatera Utara, Sabtu (8/9/2023). (Realitasonline.id/ ML)

 

Serdang Bedagai - Realitasonline.id | Nelayan dari luar Kabupaten Serdang Bedagai yang menggunakan pukat trawl merajalela mencari ikan di perairan Kabupaten Sergai (Serdang Bedagai) sehingga membuat nelayan Sergai menderita bahkan pernah diancam.

Seorang nelayan dari Kerumbu Laut Dusun 5 Desa Bogak Besar Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Sergai, Julkifli Siagian ketika ditemui di tangkahan Kerumbu Laut, Sabtu (9/9/2023) sore hari mengatakan kapal pukat trawl sangat meresahkan para nelayan.

Menurutnya ada sekitar 100 Nelayan yang sampannya bersandar di Tangkahan Nelayan Kerumbu Laut Dusun 5 Desa Bogak Besar.

Baca Juga: Tergabung Di Wartawan FC Kapolres Asahan Sumbang 2 Gol Bertanding Bersama PWI Batubara

"Saya pernah diancam mau dimatikan oleh Nelayan yang menggunakan kapal pukat trawl, itukan sudah gawat bahkan sampai menunjukkan parang," ucapnya dengan nada sedih.

Julkifli menjelaskan, kapal Pukat Trawl beroperasi sekitar jam 10 pagi mencakar menggunakan Pukat Trawl diperairan dekat kami mencari ikan. Terkadang kami pun susah untuk mencari ikan makan.

Dikatakan Julkifli Nelayan yang menggunakan Pukat Trawl umumnya dari Pagurawan Kabupaten Batubara, bahkan mereka hanya sekitar 1 Km lebih dari bibir Pantai mencarinya, yang jumlahnya sudah banyak.

Baca Juga: DPRD Labuhanbatu Gelar Paripurna Ranperda PAPBD 2023, Wakil Bupati Sampaikan Nota Pengantar Keuangan

"Gimana lah kita mau menghadang Kapal Pukat Trawl, mereka Kapal besar kita hanya sampan tradisional, kena ombaknya saja sampan kita bisa terbalik," ucap Julkifli yang sudah 8 tahun menjadi Nelayan.

"Kita berharap kepada Pemerintah agar para Nelayan yang menggunakan Pukat Trawl kan juga mau cari makan, dikasih jarak saja untuk mencari ikan jangan kepinggir kali, kalau bisa kasih mereka jarak 10 Mil dan di areal mereka saja," harapnya.

"Tadi pagi saya hanya dapat Rp 20 ribu, sementara modal minyak Pertalite 2 Liter sebanyak Rp 24 ribu," akunya.

Baca Juga: Simpan Sabu di Kandang Ayam Terciduk Polsek Pantai Labu Polresta Deliserdang

Sementara itu Nelayan yang sedang membetuli mesin Sampannya di Tangkahan Kerumbu Laut Karimuddin, 58 tahun mengatakan sudah sekitar 5 tahun Pukat Trawl itu merusak laut dan biotanya di perairan Sergai.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X