Serdang Bedagai - Realitasonline.id | Bupati Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) H. Darma Wijaya dan Dandim 0204/DS Letkol Czi. Yoga Febrianto mengikuti rangkaian peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2023, di Sei Rampah, Minggu (22/10/2023).
Pada agenda pertama, Bupati Sergai mengikuti Apel Pagi Hari Santri Nasional Tahun 2023 bersama Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo secara virtual di Aula Sultan Serdang, Komplek Kantor Bupati Sergai.
Selanjutnya Darma Wijaya berpindah ke Pondok Pesantren Darut Thalibin, yang berlokasi di Dusun V, Desa Cempedak Lobang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Sergai, Provinsi Sumatera Utara.
Baca Juga: INI Daftar Pemenang Lomba dalam Peringatan Hari Santri Nasional 2023 Kota Padangsidimpuan
Di tempat ini, Bupati bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2023 di Kabupaten Sergai.
Pada kesempatan tersebut Bupati Sergai yang langsung membacakan sambutan tertulis Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas.
Dalam sambutan yang dibacakan Darma Wijaya, Menag RI menyebut Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri.
Baca Juga: PT NSHE Gandeng PWI Tabagsel Gelar 'Journalis Renewable Energy Knowledge Building'
Penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya "Resolusi Jihad" yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 November 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan.
"Sejak ditetapkan pada tahun 2015, kita pada setiap tahunnya selalu rutin menyelenggarakan peringatan Hari Santri dengan tema yang berbeda. Untuk tahun 2023 ini, 2 peringatan Hari Santri mengangkat Tema "Jihad Santri Jayakan Negeri" yang kami angkat pada peringatan Hari Santri kali ini, memiliki makna yang mendalam,” sebutnya.
Lewat teks pidato Menag yang dibacakan Darma Wijaya, menjelaskan konsep "jihad" dalam Islam sebagai sesuatu yang lebih luas daripada pertempuran fisik. Jihad mencakup perjuangan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk menguatkan iman, memperdalam ilmu, dan memperbaiki diri.
Baca Juga: 78 Tahun Merdeka, Warga Desa Hatinggian Kabupaten Toba Masih Tampung Hujan Untuk Air Minum
Selanjutnya, juga membahas peran santri dalam masyarakat sebagai pilar keagamaan dan keilmuan, serta menjelaskan bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk menjadikan nilai-nilai agama sebagai dasar untuk tindakan dan perilaku sehari-hari.
"Santri harus mampu menjadi contoh yang baik dalam masyarakat, dengan nilai-nilai seperti kebaikan, toleransi, dan persaudaraan sebagai landasan,” sebutnya.