Tapanuli Sekatan - Realitasonline.id | Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) masuk 10 Top Nasional, program Integrated Sustainability Indonesia Movement Sustainable Development Golds (I-SIM SDG's) 2030.
Atas raihan tersebut Bupati Tapsel Dolly Pasaribu diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan program unggulan dari Kabupaten Tapsel bertempat di Gedung Graha Surveyor Indonesia Jakarta, Senin (30/10/2023).
Dalam paparannya, Dolly menyampaikan, terkait integrasi hulu ke hilir sungai Batang Toru lewat beberapa program diantaranya pelestarian HATABOSI dan FoKSBI 'Sawit Berkelanjutan'.
Baca Juga: Karyawan PT Cikarang Presisi Gelar Unjukrasa, Tuntutan Dikabulkan Perusahaan
Disebutkannya HATABOSI merupakan komunitas masyarakat yang berada di Dusun Desa Haunatas, Desa Tanjung Dolok, di Dusun Tanjung Rompa dan Bonan Dolok dan di Desa Aek Sabaon Dusun Siranap, yang berada di hulu (Sungai Batangtoru).
Sementara FoKSBI merupakan singkatan dari Forum Komunikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia yang berada di hilir sungai.
Baca Juga: X Force Mesti Waspada, Si Pesaing Chery Omoda 5 Z Tipe Terendah Hanya Rp 334 Jutaan
"Hari ini kami membawa HATABOSI dan FoKSBI sebagaimana yang kami bersama masyarakat dan pemangku kepentingan lain lakukan selama ini disana," ucapnya
Dolly menceritakan HATABOSI sendiri merupakan kearifan lokal sejak 120 tahun lalu tentang pemanfaatan atau pengolahan air untuk persawahan di daerah tersebut
"Pemanfaatan sungai Batangtoru lewat pengaturan air HATABOSI ini, mengairi sawah seluas 300 Ha," katanya.
"Secara otomatis moyang kami menjaga 5000 Ha hutan cagar alam Sibual-buali (habitat keanekaragaman hayati termasuk satwa endemik, orang utan pongo Tapanuliencies) dan suplai air PLTA Batangtoru," ungkapnya.
Baca Juga: Rolls Royce Versi Jepang, Toyota Pamerkan New SUV Toyota Century Di Japan Mobility Show 2023
Sementara untuk pelestarian penanaman Sawit berkelanjutan di Kecamatan MBT, Dolly menceritakan sekitar 33 persen dari 16 ribu lebih Ha dengan kondisi lahan gambut sudah ditanami sawit dan bersama masyarakat, pemerintah ingin keberadaan nya tetap menjaga lingkungan dan lebih produktif
"Untuk penjagaan lingkungan dan produktivitas sawit masyarakat tersebut dilakukan dengan penerapan '3R' yaitu, Reweeting dengan membuat lahan tetap basah dan diatur ketinggian airnya agar akar sawit tidak tergenang," katanya.