"Kami berkomitmen untuk terus menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan melalui prioritas pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab serta memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan, masyarakat, dan ekonomi. Melalui OlympiAR, kami ingin menyebarkan semangat dan prinsip berkelanjutan ini ke generasi muda,” kata Noviandri
Dijelaskannya, perusahaan telah meyakini pertambangan berkelanjutan tidak sekadar praktik, melainkan juga mesti ditopang oleh pengembangan keilmuan yang diperoleh dari berbagai aktivitas di lingkungan kampus, seperti diskusi antara praktisi dan civitas academica, riset dan kompetisi. OlympiAR merupakan salah satu kontribusi Agincourt Resources dalam pengembangan keilmuan untuk bidang pertambangan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Rahasia Toko Retail KKV Tidak Pernah Sepi Pengunjung, Ini Dia 3 Pilar Utama Bisnis KKV
"Kami terus mendukung dialektika antara praktik dan pengembangan keilmuan dalam upaya mencapai pertambangan berkelanjutan. Mengadopsi pendekatan pertambangan berkelanjutan adalah kunci untuk memastikan kelangsungan industri ini di masa depan," ujarnya.
Mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan, memberikan apresiasi kepada PTAR yang terus menunjukkan keseriusannya dalam menerapkan good mining practice yang dibuktikan dari capaian PTAR meraih Penghargaan Subroto dan Tamasya Award. Keseriusan itu juga ditunjukkan lewat gelaran OlympiAR yang menjadi jembatan penting antara industri dan dunia pendidikan.
"Mahasiswa sebagai penerus bangsa harus berkembang dan diberikan ruang untuk mempelajari ilmu-ilmu baru dalam industri. OlympiAR adalah sarana. Untuk itu, industri dan akademisi perlu memberikan edukasi terkait proses pasca-tambang dan reklamasi. Kepada mahasiswa, jadilah mahasiswa yang bisa menerapkan inovasinya di industri pertambangan," ujar Boedyo.
Baca Juga: Berkampanye Berbau SARA, Bawaslu Aceh Tenggara: Akan Ditindak Tegas, Ini Sanksinya Bagi Melanggar
Sementara itu, Wakil Direktur Akademik Universitas Diponegoro, Dr. Eng. Agus Setyawan, yang mewakili Rektor Universitas Diponegoro, turut memberikan semangat kepada mahasiswa untuk mengikuti OlympiAR.
"Selamat berkompetisi. Namun, selain berkompetisi, kalian juga harus berkolaborasi. Mahasiswa jangan hanya belajar di kelas, tetapi harus mampu menjalin relasi dengan banyak pihak, termasuk industri tambang. Sebab, tantangan saat ini adalah adanya gap antara lulusan universitas dengan kebutuhan dunia kerja dan OlympiAR bisa menjawab tantangan tersebut," katanya.
Baca Juga: Berkampanye Berbau SARA, Bawaslu Aceh Tenggara: Akan Ditindak Tegas, Ini Sanksinya Bagi Melanggar
Sebelumnya, OlympiAR perdana yang berlangsung pada 2022 diikuti 72 tim dari 26 universitas di Indonesia. Tim Magsite dari Universitas Diponegoro berhasil meraih juara pertama.
Sementara, Juara II diduduki tim Sylvite dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Juara III ditempati tim Enargite dari UPN Veteran Yogyakarta.
PTAR juga menyediakan informasi rinci tentang OlympiAR 2024 di situs web www.agincourtresources.com dan media sosial resmi Agincourt Resources. (RI)