Tarutung - Realitasonline.id | Penghujung tahun 2023 jauh berbeda ketika dengan tahun-tahun sebelum, setiap pergantian tahun disongsong penuh dengan keramaian termasuk petasan yang menggelegar diberbagai tempat secara bersahut-sahutan.
Malam pergantian Tahun ini memasuki tahun baru 2024, di daerah Tarutung ibu kota Kabupaten Tapanuli Utara, terlihat penuh kesederhanaan diduga keras terpicu oleh perekonomian kurang mendukung.
Menjadi tradisi, kelompok kelompok (kumpulan) tertentu ditengah masyarakat kerap membentuk kegiatan"binda".
Baca Juga: Masih Bingung Dengan Kariermu? Yuk Cek Ini 3 Pekerjaan yang Cocok untuk Libra!
Dari awal tahun atau bulan Januari tersepakati menyisihkan uang untuk "ditabung" atau dipegang anggota kelompok yang dipercayai menjadi bendahara.
Uang simpanan pada waktunya digunakan membeli hewan kerbau untuk dipotong pada bulan Desember dan dibagi rata oleh anggota kelompok dan menjadi santapan keluarga masing-masing anggota kelompok di akhir tahun.
Tradisi kelompok "binda" ini terpantau masih ada, tapi tidak terpungkiri jauh berkurang. Ini kata salah seorang yang kerap menjadi bendahara kelompok binda akibat kondisi perekonomian kelompoknya jauh menurun.
Baca Juga: Dampak Buruk Fast Fashion: Ketika Tren Menjadi Ancaman bagi Bumi
Akan halnya petasan kembang api pun tidak semeriah dari tahun-tahun sebelumnya. "Kalaupun gelegar petasan kembang api terdengar mengisi malam pergantian tahun 2023 ke tahun 2024, tetapi bisa dipastikan tidak semeriah pergantian tahun sebelumnya", aku M.Lumbantobing warga Tarutung.
Sepinya pembeli petasan dan kembang api, tercetus dari seorang penjual yang mangkal disisi jalan Sisingamangaraja Tarutung. "Tidak seperti tahun-tahun sebelum, kali ini kalaupun ada pembeli tidak seramai dulu," aku Sihombing penjual petasan yang ditemui Realitasonline, Minggu (31/12/2023).
Walaupun tidak diperoleh data, pasti berapa ekor jumlah kerbau yang dipotong di pusat pasar Tarutung menyongsong pergantian tahun untuk kebutuhan konsumen, tetapi tahun ini jauh menurun.
Baca Juga: Makanan Pembawa Keberuntungan: Menu yang Dikaitkan dengan Kebahagiaan dan Sukses
Dari pantauan Realitasonline pada hari Sabtu (30/12) pekan besar di Tarutung atau lazim disebut "onan jagal", ternyata jumlah pedagang daging kerbau jauh menurun.
Sementara itu, perobahan mendasar sebagai menyongsong Hari Natal dan Tahun Baru, setiap keluarga selalu menyiapkan berbagai santapan dan dibuat sendiri. Nyatanya sejak beberapa tahun terakhir, warga lebih memilih membeli yang sudah jadi atau instan.
"Memang kalau hitung-hitungan akan lebih beruntung membeli menyesuaikan kemampuan keuangan dari pada membuat sendiri yang justru menyita tenaga dan waktu",ujar seorang ibu muda yang enggan menyebut jati dirinya.