Realitasonline.id - Deli Serdang | Sikap tak terpuji ditunjukkan oleh seorang oknum Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kecamatan Percut Seituan Kabupaten Deli Serdang berinisial IS.
Dalam melakukan tugasnya saat Pemilu 2024 ini ia dinilai tidak menunjukkan rasa tanggung jawab dan selalu menganggap enteng tugas yang diemban. Ditambah lagi enggan melaksanakan koordinasi dan komunikasi secara baik dengan anggota Sekretariat juga dengan Pemerintahan Desa.
Bahkan, perilaku tak terpuji diperlihatkan di kala akhir rekapitulasi suara di tingkat kecamatan. Dengan kesewenangannya dia mengambil alih keuangan tanpa memperlihatkan transparansi dan akuntable kepada anggota lainnya.
Terutama terhadap anggota Sekretariat PPS yang secara tupoksi memang bertugas mengatur keuangan dan administrasi. Bahkan belakangan oknum tersebut tidak pernah lagi menunjukkan batang hidungnya di hadapan anggota lainnya alias menghilang dan saat dihubungi tak menjawab padahal tahapan Pemilu 2024 belum selesai.
Mirisnya, di luar dugaan, dia malah mengambil uang pikul kotak suara TPS melalui bendahara KPU Deli Serdang tanpa koordinasi dengan Sekretariat, diduga untuk kepentingan pribadi yang seharusnya uang tersebut diberikan kepada masing-masing Ketua KPPS.
Perbuatannya diketahui oleh Sekretaris PPS desa Kecamatan Percut Seituan Irwansyah tatkala ingin menanyakan perihal pembagian uang pikul kotak suara di kantor KPU Deli Serdang, Senin (18/3/2024).
Baca Juga: Resep Herbal untuk Atasi Gejala Bersin ala dr Zaidul Akbar, Semua Bahan Mudah Dicari
"Saya punya firasat tak enak terkait uang pikul kotak suara, jangan-jangan diambilnya pula uang itu," kata Irwansyah yang juga selaku Ketua BPD Sei Rotan.
Irwansyah bilang, kalau sikap oknum Ketua PPS tersebut kurang menunjukkan tanggung jawab dan sering mengganggap enteng tugas. Menurutnya lagi, oknum tersebut tak memiliki kemauan untuk bersinergi dengan Pemerintahan Desa dan tak beretika secara baik.
Diketahui, Irwansyah sempat ingin mengambil uang tersebut yang rencananya akan dibagikan kepada Ketua-Ketua KPPS. Sayangnya tidak ketemu dengan bendahara KPU yang bernama Nina, selanjutnya dijanjikan agar datang Rabu (20/3/2024) setelah melakukan komunikasi melalui sambungan Whats Ap.
"Tanpa disangka hari Selasa (19/3/2024) melalui WA, bendara KPU Nina memberitahu bahwa uang pikul kotak suara telah diambil oknum Ketua PPS, dengan menunjukkan bukti pengambilan berupa amprah anggota KPPS yang telah bertanda tangan," kata Irwansyah.
"Sudah, Pak. Sudah diambil Sei Rotan," sebut Nina memberi tahu bahwa uangnya telah diambil.