Realitasonline.id | PADANGSIDIMPUAN - Tidak hanya masyarakat Kabupaten Madina (Mandailing Natal) Sumatera Utara yang bangga dan bersyukur.
Masyarakat Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) juga pantas bersyukur dan berbangga hati, karena Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Madina di Provinsi Sumatera Utara masuk nominasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) paling diminati di Indonesia.
Capaian pada pengumuman PTKIN 2024 itu mengingatkan kita pada kilas balik STAIN Mandailing Natal yang beralih status menjadi negeri sekitar lima tahun lalu telah menyumbang banyak prestasi membanggakan.
Baca Juga: Masih Ada Anak Kurang Gizi di Medan, Beginilah Cara Kahiyang Ayu Atasi Stunting
Data diperoleh, dari lima STAIN terbaik dan paling diminati di Indonesia, STAIN Madina berada di urutan pertama yang paling diminati di Indonesia.
Disusul STAIN Majene Sulawesi Barat, STAIN Bengkalis Riau, STAIN Teuku Dirundeng Meulaboh Aceh dan STAIN Sultan Abdul Rahman Kepulauan Riau.
Ini capaian yang sangat baik, selaku masyarakat Tabagsel, kita bersyukur dan berterima kasih kepada Prof Sumper Mulia Harahap, karena beliau telah mengantarkan STAIN Madina menjadi sekolah tinggi paling diminati, kata Ketua BKPMRI Kota Padangsidimpuan Muhammad Asroi Saputra Hasibuan, Jumat 12/7/2024.
Baca Juga: Kembali Pria asal Kampung Losung Padangsidimpuan Ditangkap Diduga Miliki Sabu
"Semoga ke depan prestasi dan capaian-capaian membanggakan dapat dipertahankan," tambah Asroi.
Tentunya kepada seluruh civitas akademik diucapkan terima kasih atas dedikasinya dan kerja yang baik sehingga STAIN Madina dikenal luas karena prestasinya.
"Kiranya prestasi ini menambah semangat untuk menyumbang hal-hal membanggakan bagi STAIN Madina di masa akan datang," ujar Asroi.
Baca Juga: Waspada di Tikungan Maut Jalinsum Desa Simirik Padangsidimpuan
Terpisah, Ketua STAIN Madina Prof Sumper Mulia Harahap mengatakan capaian ini berdasarkan beberapa penilaian, dan hal-hal yang dilakukan adalah penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia.
"Perlahan tapi pasti, penguatan sarana prasarana termasuk fasilitas sarana perkuliahan dan penguatan tata kelola," ungkapnya.
Dalam membangun kepercayaan masyarakat, kita terus merancang, menyusun dan melakukan promosi dan sosialisasi kepada masyarakat secara massif dan terukur, ungkap Prof Sumper. (RI)