Realitasonline.id - Asahan | Kondisi jalan rusak yang sudah cukup lama dan terkesan dibiarkan membuat Warga Desa Gedangan Kecamatan Pulo Bandring, Asahan menutup badan jalan dan menggelar aksi demo meminta Pemkab Asahan dan Pemprov Sumut segera melakukan perbaikan jalan rusak, Kamis (12/9/2024).
"Kami masyarakat sudah cukup sabar kondisi jalan ini rusak sudah hampir satu tahun ini beberapa waktu lalu dijanjikan oleh orang yang mengaku dari Provinsi akan diperbaiki di bulan 6 tahun ini. Namun, hingga saat ini tidak juga terlaksana kami dibohongi," kata warga yang mengaku bernama Wardiman di lokasi aksi.
Koordinator Aksi Azril Ilam mengatakan bahwa Pemprov Sumut tidak peduli dengan kondisi jalan yang rusak ini mengingat sudah cukup lama dan terkesan dibiarkan.
Baca Juga: Polres Padangsidimpuan Ajak Pelajar Ikut Perangi Narkoba, Kasat: Jangan Terbuai Ajakan Orang!
"Kita menilai pihak pemerintah tidak peduli dampak jalan rusak ini bila hari panas sangat berdebu bila hari hujan maka becek ditambah kondisi lubang yang cukup besar-besar hingga masyarakat yang berada di sekitar jalan penghubung Simalungun dan Asahan ini terpaksa menutup dagangannya belum lagi ditambah korban laka yang terus bertambah di lokasi ini," tukasnya.
Kabak Pembangunan Asahan Aris Rambe mengatakan di lokasi aksi bahwa terkait jalan rusak di desa Gedangan yang merupakan badan jalan lintas provinsi ini telah dianggarkan oleh Provinsi Sumut dengan nilai anggaran sebesar Rp12 miliar dengan panjang perbaikan 2 kilometer yang rencananya akan dikerjakan pada Oktober 2024.
"Awalnya ini proyek multiyer namun banyak yang tertunda dan kami mendapat informasi dari pihak provinsi akan memperbaiki pada bulan 10 ini," ujar Rambe kepada Realiasonline.id.
Sementara itu di lokasi terlihat ratusan masyarakat bertahan menduduki badan jalan meminta agar Bupati atau wakil Bupati turun ke lokasi untuk memberi jawaban dan kepastian terkait jalan rusak itu dan berjanji tidak akan membubarkan diri sebelum mendapat jawaban.