“Attong harani i, hita pili dohot hita monangkonma si Gus dohot si Syahbuddin di Pilkada on. (Maka karena itu, kita pilih dan kita menangkanlah Gus dan Syahbuddin di Pilkada ini). BAGUSI Tapsel, ” ucapnya, dan disambut massa dengan terikan “Menang’.
Menyikapi ini, Cabub Tapsel Gus Irawan bersama Cawabup Jafar Syahbuddin yang sama-sama didampingi istri, mengucapkan terimakasih atas sambutan dan dukungan segenap masyarakat Kecamatan Marancar.
“Marancar ini kampung halaman kami bersama bang Syahrul dan kak Lis. Masa-masa kecil dan remaja, banyak kami habiskan di sini,” kata Gus sembari mengenang kisah perjalanan di berbagai tempat di Kecamatan tersebut.
Baca Juga: Hak Jawab: Pernyataan Gugatan PT Semen Indonesia kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Rembang
Terkait pembangunan Tapsel yang mengalami perlambatan, sebut mantan anggota DPR RI dua periode ini, tidak hanya di Kecamatan Marancar, tetapi di hampir seluruh Kecamatan di Tapsel. Keluhan ‘mittop-mittop’ itu sudah banyak mereka terima dari masyarakat.
Sehingga pada saat dilakukan survey oleh para akademisi, sekitar empat bulan lalu, 84 persen masyarakat tidak puas dan sangat tidak puas dengan pemerintahan Tapsel yang sekarang.
Diakuinya, akselerasi pembangunan di masa 10 tahun Syahrul Pasaribu menjabat Bupati Tapsel, cukuplah bagus. Namun setelah selesai periode kepemimpinannya atau dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini, perlambatan terjadi di berbagai sektor.
Karenanya, Gus Irawan Pasaribu bersama Jafar Syahbuddin Ritonga (BAGUSI) hadir untuk membawa Tapsel kembali bangkit. “Satukan niat, jaga kekompakan dan tetap bersatu, kita bagusi Tapsel, ” ajaknya
Gus menceritakan tetang program prioritas Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang akan dilantik 20 Oktober mendatang. Banyak program pembangunan yang nantinya bisa dibawa ke Tapsel.
“Saya 12 tahun Ketua Gerindra Sumut, tiga kali berjuang di Pilpres bersama pak Prabowo. Hampir setengah anggota DPR RI yang dilantik kemarin teman saya, bahkan para Menteri di kabinet nanti banyak yang saya kenal. Artinya, jaringan kita di tingkat pusat cukup banyak, sehingga program pembangunan itu bisa kita bawa ke Tapsel, ” ungkapnya.
Syahrul M, Pasaribu mantan Bupati Tapsel yang juga putra daerah Marancar dalam kesempatan itu turut menyahuti berbagai keluhan warga itu. Katanya, perlambatan pembangunan Tapsel yang terjadi disebabkan serapan anggaran yang rendah.
Akibat dari program yang sudah dianggarkan di APBD tidak dikerjakan sepenuhnya, maka terjadilah SiLPA (Idle atau dana ditidurkan di bank ) yang setiap tahunnya mencapai ratusan miliar rupiah. Bahkan tahun 2022 kemarin mencapai Rp345 miliar lebih dan tahun 2024 ini diperkirakan sekitar Rp200 miliar.
Baca Juga: Edukasi Pengguna Jalan, Satlantas Polres Batu Bara Gelar Sosialisasi Tertib Lalu Lintas
Akan tetapi, pemimpinan Tapsel sekarang selalu mengalaskan terjadinya perlambatan pembangunan itu karena dampak Covid. Padahal disisi lain, uang Pemda ada, tetapi setiap tahunnya tidak dihabiskan tau ‘menganggur’ di bank dan itulah yang disebut SiLPA.