BPODT Sosialisasikan Keselamatan Berwisata di Kawasan Danau Toba

photo author
- Rabu, 16 Oktober 2024 | 18:10 WIB
Sosialisasi keselamatan berwisata di KDT oleh BPODT   (Realitasonline.id/dok)
Sosialisasi keselamatan berwisata di KDT oleh BPODT  (Realitasonline.id/dok)

 


Realitasonline.id - Humbahas | Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) gelar Sosialisasi Keselamatan Berwisata di Kawasan Danau Toba (KDT). Kegiatan tadi di lakukan Debang Resort, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Kamis-Jumat 10-11 Oktober 2024 pekan lalu.

Narasumber Sosialisasi Keselamatan Berwisata di KDT tersebut, menghadirkan kepala Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan Kelas A Medan, Mustari, didampingi Dianta Bangun, Torang M Hutahaean, Imron Safii Ginting. Selain itu BPODT juga menghadirkan Charles Simson Panjaitan dari Koperasi Sentra Wisata Alam Nusantara.

Peserta sosialisasi Keselamatan Berwisata di KDT tadi adalah para pelaku pariwisata diantaranya, komunitas kayak, komunitas stand up padle, penjaga pantai, pengusaha wisata air, spear fishing, komunitas solu bolon, susur sungai, susur gua, komunita pendaki gunung, pemandu wisata, Pokdarwis, juga dihadiri Kepala Dinas Kesehatan se-KDT, Kepala Dinas Pariwisata se-KDT, Camat dan Kepala Desa Silahisabungan.

Baca Juga: Percepatan Pengembangan Kawasan Danau Toba, BPODT Gandeng Jurnalis Jaring Investor

Materi sosialisasi terfokus pada petunjuk teknis keselamatan di air, Petunjuk Teknis Keselamatan di Darat, dan Keselamatan dan Keamanan di Alam Terbuka, Upaya Mengurangi Risiko Bagi Wisatawan.

“Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya Sosialisasi Keselamatan Berwisata di KDT tersebut untuk menyiapkan SDM pariwisata yang profesional dan pelayanan wisata yang aman dan selamat. Sementara target yang diharapkan adalah agar penyedia pariwisata mampu memberikan pertolongan awal kepada wisatawan sebelum pertolongan profesional tiba,” kata Nelson Lumbantoruan, personil BPODT.

Dalam sosialisasi dijelaskan Pedoman penyelamatan di air secara umum meliputi kemampuan yang harus dimiliki ketika beraktifitas di air berenang, menggunakan alat bantu apung, kesiapsiagaan penyelamat, menggunakan personal floation device, menyiapkan alat apung tipe IV dekat dengan loasi keramaian, sedangkan untuk penyelamatan di darat petugas harus mampu menggunakan peta, dapat menginterpretasikan bentuk medan, dapat menentukan posisi koordinat, mampu memndemonstrasikan penggunaan kompas, mampu bergerak berpedoman pada peta.

Baca Juga: BPODT Serahkan Bantuan Korban Banjir dan Longsor Simangulampe

Simson Panjaitan pemateri, yang juga pelaku wisata melalui zoom meeting dari Negara Ceko yang kehadirannya disana sebagai panitia dan pengamat ajang bergengsi Krumlovsky Codacky Maraton 2024, mengatakan risiko yang mungkin terjadi pada saat berwisata antara lain resiko kecelakaan fisik, bencana alam, resiko kesehatan, kriminalitas.

“Oleh sebab itu, perlunya kolaborasi Kementerian Pariwisata, Kementerian Kesehatan, Pelaku usaha wisata, wisatawan, Dinas Pariwisata, Kepolisian, Basarnas, BNPB,” jelasnya.

Direktur Utama BPODT, Jimmy Bernando Panjaitan mengatakan betapa perlunya kerjasama pentaheliks untuk meningkatkan keselamatan berwisata di KDT.

Baca Juga: Menpora Apresiasi Pertandingan Sepak Bola Tarkam TCR Binaan BPODT

“Sosialisasi Teknis Keselamatan Berwisata di Kawasan Danau Toba yang kita laksanakan ini sangat penting karena membahas tentang keselamatan berwisata di Kawasan Danau Toba baik di air maupun di darat.

Menurut kami membangun Danau Toba harus pentaheliks, nggerakkan semua potensi yang ada. Oleh karena itulah maka kami mengundang Kepala Dinas Kesehatan se-KDT.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X