Realitasonline.id - Tapanuli Selatan | Menjelang berakhirnya masa jabatan sebagai Wakil Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) pada Februari 2025, Rasyid Assaf Dongoran, MSi, berpesan kepada petani di Kabupaten Tapsel agar terus konsisten bekerja dan menuangkan pikirannya di dunia pertanian.
" Saya bukan orang yang sempurna, namun jika saya mengakhiri masa jabatan saya sebagai Wakil Bupati pada 25 Februari mendatang, dengan waktu tinggal satu bulan lagi, maka tidak ada salahnya saya memberikan nasehat kepada para petani Tapsel, " kata Rasyid pada Jumat (13/12/2024).
Adapun pesan Rasyid kepada petani yakni, selalu konsisten sebagai petani dengan bekerja dan berpikir untuk dunia pertanian. Di mana, para petani dituntut untuk mengunjungi dan mengeluarkan tenaga mengolah lahan pertanian dan pekarangan rumah dengan komoditi pertanian.
Baca Juga: Berkah Pemberdayaan BRI, Petani Mangga di Bondowoso Sukses Hasilkan Variets Unik Mangga Alpukat
Kemudian, sebagai petani, harus rela meluangkan waktunya minimal 4 hingga 5 jam per hari minimal 4 hari dalam seminggu, untuk turun mengolah lahan dan tanaman baik merawat maupun memanennya dengan benar.
Kemudian, tidak selalu mengeluh soal biaya pupuk kimia dan pestisida, insektisidas dan fungisida, karena hal ini bisa diracik secara tradisional dari aneka ragam tumbuhan di sekitar lahan, serta, hanya perlu komitmen kerja dan menimba ilmu. " Yang paling utama, kesampingkan sifat mau menghadiri penyuluhan pertanian hanya karena ada diberi uang pertemuan, tetapi bukan murni karena ingin menimba ilmu, " tegas Rasyid.
Selanjutnya kata Rasyid, belajarlah mengelola tanah yang baik dengan memanfaat cangkul dan parang secara baik. Artinya, lahan pertanian butuh kebersihan dan kerapian dan bagi petani beragama Muslim, rajin-rajin mengucapkan doa yang langsung diajarkan Allah. " Yang mana, hal tersebut tertera pada Al Quran Surah Al Kahfi ayat ke-39 yakni, Bismillahirohmannirohim, Masya Allah, la haula wala quwwata illa billah, " terangnya.
Baca Juga: Petani Ini Berhasil Kembangkan Budidaya Alpukat, Berkat Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku
Seterusnya, rajin berinfak atau sedekahkan tenaga untuk membantu petani tetangga dan hindari konflik batin. Karena manusia yang hatinya bebas dari sangka dan pikiran buruk serta gemar sedekah/infak (tenaga) akan mendapatkan janji Allah dibalas rezeki.
Kemudian, jangan meninggalkan shalat wajib, apalagi, shalat Jumat saat berada di kebun atau sawah, jika sedang berkerja dan tiba waktu shalat, serta hitung bayar zakat pertanian sembari berdoa agar serangan hama penyakit tanaman tidak ganas. Jika berbuat dosa maka seringlah ber istigfar.
" Jangan terlalu bergantung pada pemerintah, bahkan mengeluh, marah, ghibah atau gosip berkenaaan program pertanian dari pemerintah. Jadilah dan berupayalah sebagai petani ulet dan mandiri serta lebih mengedepankan kekompakan sesama petani dalam menyelesaikan biaya kebutuhan pengelolaan lahan pertanian, " ajaknya.
Baca Juga: Siap Menangkan Paslon Bupati Sergai Dambaan, Petani Kelompok 80: Tidak Kita Ragukan Lagi Kinerjanya
Terkhusus bagi petani Tapsel yang beragama Kristen, ia berpesan agar terus tekun bekerja dan beribadah dan menghindari konflik, sebagaimana yang ia sampaikan dan jangan lupa 'Parpuluhan' hasil pertanian.