Realitasonline.id - Sergai | Sungguh sangat mengejutkan melihat kehidupan janda tua yang kini sudah berusia 60 tahun, tinggal di gubuk reyok terbuat dari dinding tepas. Dalam rumah itu hanya ada sebuah cahaya yang keluar dari lampu teplok terbuat dari kaleng, botol kaca dan kain sebagai sumbunya untuk alat penerangan.
Aliran listrik sudah mencapai 40 tahun tidak ada sejak suaminya masih hidup hingga meninggal dunia. Ketidakmampuan ekonomi aliran listrik tidak pernah digunakan.
Sedihnya lagi, memasak hanya menggunakan kayu bakar, jika cuaca hujan tidak bisa memasak. Kamar mandi berada di luar rumah dan kondisinya ala kadarnya tanpa ada dinding sebagai pelindung dan tanpa WC. Mirisnya lagi, saat ingin membuag air besar di malam hari, terpaksa menggali tanah yang lokasinya tidak jauh dari rumah gubuk.
Baca Juga: Dituduh Maling, Seorang Remaja di Padangsidimpuan Jadi Korban Pengeroyokan Polisi Gelar Mediasi
Kehidupan menyedihkan ini dijalani oleh Nurmawati janda tua yang tinggal di Dusun I Desa Mangga Dua, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Sergai.
Menurut pengakuan Nurmawati, Rabu (5/2/2025), rumah berbentuk gubuk yang sudah miring berukuran 2x3 meter didirikan secara gotong royong bersama anaknya lelaki di atas tanah wakaf.
Ia punya anak sebanyak 5 orang, 4 orang sudah menikah dan tinggal satu orang pria yang belum nikah dan itulah yang menemaninya saat tidur. Anaknya tidur di sebuah gubuk reyok hanya berjarak 5 meter tanpa listrik dan gas Elpiji. Keseharian anaknya bekerja sebagai nelayan, terkadang ada membawa uang pulang dari laut, terkadang tidak ada sama sekali.
Baca Juga: Gawat Betul! Seorang Kades dan 3 Warga Ditangkap Polisi Gegara Judi Meja Tembak Ikan di Paluta
Gubuk yang nyaris tumbang ini terpaksa ditempatinya mencapai puluhan tahun lamanya karena kondisi ekonomi yang membuatnya. Makan sehari-hari terkadang sulit, bagaimana untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya.
Bantuan dari Pemerintah Pusat yang ia terima hanya berupa beras dan uang selama tahun 2024, dua kali diterimanya. Ia tak menggunakan gas Elpiji untuk memasak karena tidak mampu membelinya.
Kalau boleh berharap katanya, ia memohon kepada Presiden Prabowo, lanjut Menteri sosial, Pemprov Sumut, Pemkab Serdang Bedagai dan para dermawan, berkenan kiranya memberikan bantuan rumah dan menyumbangkan sebahagian rezeki kepadanya untuk menyambung hidup sehari-hari.