Realitasonline.id - Asahan l Pendangkalan Sungai Asahan telah lama terjadi, ditambah dengan benteng sungai jebol hingga berdampak terjadi bencana banjir di Kecamatan Simpangempat kabupaten Asahan.
Melihat kondisi itu, Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar minta Badan Wilayah Sungai (BWS) melakukan perbaikan secepat mungkin, agar akibat bencana banjir tidak mempengaruhi perekonomian masyarakat.
Bupati Asahan didampingi Wakil Bupati Asahan Rianto, dan Forkopimda, usai membuka Musrembang Rencana Kerja Pemerintah Daertah (RKPD) Pemkab Asahan 2026, di Aula Melati, kantor Bupati Asahan, Kamis (10/4/ 2025) Taufik menyebutkan, banjir di Asahan disebabkan beberapa faktor, diantaranya curah hujan tinggi diperparah dengan benteng Sungai Asahan di Kecamatan Teluk Dalam jebol sekitar 200 meter, mengakibatkan air sungai meluap.
Baca Juga: Proyek Normalisasi Sei Kapal Keruk Tak Sesuai Bestek Terkesan Asal Jadi
" Sungai Asahan sudah terjadi pendangkalan, sehingga air sungai melebar, karena itu kita minta pemerintah pusat segera melakukan pengerukan ,” jelas Taufik sembari mengatakan belum adanya tindakan dari BWS sampai saat ini .
Bupati Asahan juga minta BWS wilayah Sumut melakukan perbaikan benteng sungai Asahan yang jebol, dan memperpanjang bentang sehingga bisa menghindari banjir. Karena dikhawatirkan kedepan, bila curah hujan tinggi dan sungai Asahan meluap, bersamaan dengan air pasang besar terjadi di Tanjung Balai, maka akan terjadi banjir, air akan terjebak di tengah.
" Kita akan melakukan langkah cepat, dengan melakukan mitigasi, salah satunya dengan survey oleh PU apa yang bisa dilakukan dalam mengantisipasi bencana banjir, sebab Sungai merupakan wewenang wilayah BWS," ujarnya.
Karena, lanjutnya, Pemkab Asahan tidak ada wewenang dalam hal itu. Berdasarkan survei akan membuat program kerja agar jangan sampai program kerja kita tidak sesuai dengan kondisi lapangan.
Sementara berdasarkan keterangan Camat Simpang empat Asahan Kamarul Zaman, banjir dimulai pada beberapa hari lalu, dengan kedalaman air mencapai 50-60 Cm. Bahkan merendam lima desa di Simpang empat (Desa Anjung Ganjang, Silomlom, Suka Raja, Simpangempat, dan Sei Dua Hulu), namun banjir yang terkena pemukiman masyarakat terletak di Desa Sei Dua Hulu sebanyak 11 dusun, sedangkan desa lain hanya perkebunan yang direndamt banjir .
Baca Juga: Pengendara Sepeda Motor Asal Percut Tewas Kaku di Benteng Sungai
Lalu diketahui banjir merendam di Desa Sei Dua Hulu sebanyak 1.092 KK di 11 Dusun, hal ini dikarenakan meluapnya Sungai Asahan, karena benteng sungai jebol di wilayah Teluk Dalam, dan berujung membanjiri rumah warga ditambah curah hujan tinggi hingga saat ini. (HS)
3