Realitasonline.id - Langkat | Dugaan jual beli alat berat traktor milik Desa Karang Rejo Langkat tahun 2019 kembali mencuat dan memicu kegaduhan di tengah masyarakat.
Saliyadi, Kepala Desa Karang Rejo, akhirnya angkat bicara saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon WhatsApp pada Kamis (12/6/2025).
Dalam pernyataannya, Saliyadi menyebut bahwa alat berat yang dibeli menggunakan dana desa sebesar Rp140 juta itu ternyata tidak membuahkan hasil sesuai harapan.
“Awalnya traktor itu dioperasikan untuk mendukung kegiatan desa, tapi seiring waktu, hasilnya nihil,” ujar Saliyadi.
Ia menjelaskan bahwa pengelolaan alat berat tersebut berada di tangan Direktur BUMDes, bukan dirinya secara langsung.
Baca Juga: Tata Harrier dan Safari: Mesin Bensin yang Sama di 2026 di Pasar Otomotif Global
“Secara operasional kurang efektif, dulu lahannya HGU milik luar. Akhirnya pekerjaan setengah-setengah, kadang jalan kadang tidak, dan setelah tiga tahun tidak ada hasilnya,” tambahnya.
Kondisi ini membuat traktor tersebut akhirnya dilelang pada tahun 2023, setelah empat tahun mangkrak dan tidak diminati. Harga penawaran awal Rp80 juta tak laku, hingga akhirnya muncul tawaran Rp85 juta.
“Yang dibayar Rp50 juta, sisanya Rp30 juta diberi tenggat waktu,” jelas Saliyadi.
Namun, saat ditanya lebih lanjut mengenai siapa Direktur BUMDes saat itu, Saliyadi enggan menyebutkan nama.
“Kalau mau tahu, silakan konfirmasi langsung ke Direktur BUMDes, karena mereka yang menjalankan. Bukan saya,” tegasnya.