realitasonline.id - Tanjung Morawa l PT Perkebunan Nusantara 1 Regional 1 dinilai tidak mampu menjaga aset termasuk Hak Guna Usaha (HGU), terkesan tidak amanah dalam mengelola lahan dan terindikasi tidak bisa mempertahankan aset, karena adanya pihak lain yang berusaha mengambil alih lahan dengan cara manipulatif.
Hal ini diungkapkan Ketum DPP LSM NGO Solidaritas Negeri Pemantau Aset Negara Republik Indonesia (Sampan RI) Aspin Sitorus, Jumat (13/5/2025) menanggapi adanya lahan HGU PTPN1 Regional 1 (dulunya PTPN2) seluas hampir 100 hektar di Kebun Tanjung Jati Desa Suka Makmur Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat, dikuasai kelompok penggarap bertahun lamanya.
"Kasus penjarahan HGU oleh oknum yang tidak bertanggung jawab menunjukkan bahwa PTPN tidak sepenuhnya dapat mengontrol dan menjaga asetnya dan tidak amanah menjaga aset perkebunan milik pemerintah, sehingga lahan HGU bisa berubah," ujar Aspin.
Baca Juga: Membandal Meski Sudah Diperingati, PT Musim Mas Bangun Tembok dan Pabrik di Lahan Eks HGU PTPN1
Menurutnya, ada upaya pihak lain untuk menguasai lahan HGU dengan cara manipulatif, sehingga membuat PTPN kesulitan mempertahankan asetnya.
Aspin berpendapat, PTPN menghadapi tantangan dalam menjaga aset HGU. Antara lain disebabkan oleh sengketa lahan, penjarahan, dugaan tidak amanah, dan upaya pihak lain untuk menguasai lahan.
Baca Juga: Lapangan Bola Sampali HGU PTPN1 Reg 1 Dipagar Beton
"PTPN1 Reg 1 perlu lebih tegas dalam menjaga asetnya dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan sengketa lahan dan mencegah upaya manipulatif,"tuturnya.(zul)
