Realitasonline.id - Tapanuli Selatan | Komitmen terhadap pelestarian lingkungan kembali diperkuat melalui kegiatan Workshop Kreatif Kelola Lingkungan bertajuk, 'Bersahabat dengan Bumi, Mulai dari Daur Ulang Plastik', digelar PT Agincourt Resources (PTAR), pegelola Tambang Emas Martabe, berlangsung di Sopo Daganak, Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Kamis (3/7/2025).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Tapsel H. Gus Irawan Pasaribu, Senior Manajer Community PTAR Christine Pepah, General Manager Operation & Deputy Director Operations PTAR Rahmat Lubis, Kadis Lingkungan Hidup Tapsel Ongku Muda Atas Sormin, Kadis Pertanian Tapsel, serta pemenang lomba Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025.
Kegiatan ini diinisiasi sebagai bentuk edukasi dan kampanye nyata dalam menghadapi tantangan sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan, dengan melibatkan berbagai kalangan mulai dari pelajar, komunitas lingkungan, warga masyarakat dan pengelola Bank sampah, yang dirangkai dengan pelatihan langsung mengenai pengolahan limbah plastik menjadi barang-barang fungsional dan bernilai ekonomi.
Baca Juga: Pelindo Regional 1 Adakan Workshop Pelatihan Sosial Media untuk Kaum Difabel, Begini Reaksi Peserta
Sebagai narasumber kegiatan tersebut, Mohamad Bijaksana Junerosano, Pendiri Creeneration Indonesia & Waste4Change, yang juga Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup untuk Pengelolaan Sampah dan Damai Mendrofa, Direktur Bank Sampah Yamantab (BSY) & Ketua Yayasan Masyarakat Penjaga Pantai Barat (Yamantab).
Dalam sambutannya, Sekcam Batangtoru Akhiruddin Daulay, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah menggagas dan mendukung terselenggaranya kegiatan ini, khususnya kepada PTAR yang terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
" Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat baru di tengah masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan dan kami ingin mengajak masyarakat untuk melihat sampah plastik bukan lagi sebagai limbah, tetapi sebagai sumber daya yang bisa diolah dan dimanfaatkan, " terangnya.
General Manager Operation & Deputy Director Operations PTAR Rahmat Lubis, mengatakan, kita semua tahu bahwa plastik adalah material yang sulit terurai secara alami. Bahkan, sampah plastik bisa bertahan hingga ratusan tahun di lingkungan. Jika tidak dikelola dengan baik, plastik dapat mencemari tanah, sungai, hingga lautan dan pada akhirnya mengancam keberlangsungan ekosistem, kesehatan manusia dan masa depan generasi mendatang.
" Melalui workshop ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk berpikir ulang dan bertindak bijak terhadap sampah plastik. Dengan sedikit kreativitas, kita bisa mengubah plastik bekas menjadi barang bermanfaat yang tidak hanya membantu mengurangi pencemaran, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, " kata Rahmat.
Sedangkan Bupati Tapsel H. Gus Irawan Pasaribu, menyampaikan, sampah plastik telah menjadi persoalan global, dan kita tidak terkecuali. Volume sampah plastik terus meningkat setiap tahun dan dampaknya sudah kita rasakan, mencemari aliran sungai, merusak tanah, bahkan mengancam kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, pendekatan edukatif dan kreatif seperti ini sangat penting dalam membangun kesadaran sejak dini.
Ia menyampaikan, dirinya pernah duduk di Komisi Lingkungan dan Pertambangan DPR RI dan telah mengunjungi banyak perusahaan tambang termasuk PTAR. Untuk itu, ia menekankan pentingnya workshop ini sebagai upaya serius mengatasi sampah.
“ Indonesia menghasilkan 57 juta ton sampah setiap hari dan 51 persen berasal dari rumah tangga. Ini bukan masalah sepele, tapi menjadi kekhawatiran bagi kita, ” katanya.