Realitasonline.id - Deli Serdang | Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam aksi Gerakan Mahasiswa Jaringan Aktivis (GMJA) menuntut 6 hal kepada pejabat terkait, di depan gedung DPRD Deli Serdang, Rabu. (9/7/2025).
Di depan perwakilan anggota DPRD Serdang. Mereka meminta Bupati Asriluddin Tambunan untuk menggunakan anggaran murni R-APBD 2025, sebab serapan baru 1,3 persen sehingga berdampak pada masyarakat Deli Serdang sengsara.
Baca Juga: Bukan Sekedar Mobkas, Mobkas Toyota Kijang Grand 1994 Direstorasi Total, Begini Prosesnya
Menurut mereka dalam orasinya, ada 6 poin berdasar atas tuntuntan tersebut, antara lain:
1. Jalan di Deli Serdang masih banyak yang hancur dan rusak.
2. Bantuan infrastruktur ke sekolah terhambat dan dibatalkan.
3. Masyarakat yang sakit karena tidak dapat berobat menggunakan anggaran APBD, padahal di anggaran murni telah tertera anggaran 111 miliar untuk rakyat Deli Serdang berobat secara gratis.
4. Gaji Honor di Deli Serdang tidak dibayarkan selama 4 bulan dan staf ahli tidak mendapat gaji selama 7 bulan.
5. Banjir terjadi, akibat anggaran untuk pembuatan drainase belum juga dikerjakan.
6. Serta, pengerjaan paving block desa untuk akses jalan gang belum dikerjakan bahkan dihapus oleh bupati, padahal ini sudah tercantum dalam DPA APBD Murni 2025.
Baca Juga: Modifikasi Total Land Cruiser VX100 Diesel: Disulap Jadi Monster Jalanan Berdesain Elegan
Menanggapi aksi, Anggota DPRD Deli Serdang Fraksi Deli Serdang, Indra Silaban menegaskan adapun tuntutan mereka soal paving block tidak dihapus.
"Semuanya ini ada PPAS. Semuanya ini untuk pembangunan kabupaten Deli Serdang, dan masalah paving block ini tidak ada yang menghapus, sampai hari ini ada (tercantum)." Kata Indra Silaban.
Perwakilan aksi dari sejumlah mahasiswa tersebut mengungkapkan kalau pemerintah kabupaten Deli Serdang belum optimal sehingga banyak keresahan di masyarakat.