Realitasonline.id - MEDAN | USU komit dukung pendirian China-Indonesia Skilled Talent Development Center.
Pusat pelatihan ini akan dibangun di lingkungan USU sebagai hasil kerja sama dengan Inner Mongolia Technical University Construction (IMTUC) dan China Construction Fourth Division Corp. Ltd (CCFDC).
Rencana kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari 2025 Inner Mongolia Conference on High-Quality Development of Education Opening-Up yang berlangsung di Hohhot, ibu kota Provinsi Inner Mongolia, Tiongkok beberapa waktu lalu.
Konferensi tersebut mempertemukan perwakilan perguruan tinggi dari China, Indonesia, Rusia, Mongolia, Mesir, dan Thailand, dengan fokus pada internasionalisasi pendidikan serta penguatan kerja sama antar negara mitra.
Dalam forum tersebut, USU mendapat undangan sebagai perwakilan dari Indonesia.
Rektor USU Prof Muryanto Amin menegaskan bahwa pusat pelatihan yang akan dibangun ini menjadi langkah nyata USU dalam menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
Baca Juga: Bupati Deli Serdang: Apapun Ceritanya, Saya Berhasil dari Fakultas Kedokteran USU
“USU berkomitmen untuk membangun China-Indonesia Skilled Talent Development Center di kampus kami. Pusat ini akan menjadi wadah untuk menyiapkan tenaga kerja Indonesia yang terampil, dengan kurikulum dan peralatan pelatihan berstandar internasional, namun tetap diperkaya dengan muatan lokal,” ujar Prof Muryanto Amin di Medan.
Pada tahap awal, pusat pelatihan ini akan difokuskan pada bidang konstruksi dengan pengajar gabungan antara dosen USU dan IMTUC.
Peralatan pelatihan akan didatangkan langsung dari Tiongkok. CCFDC, perusahaan konstruksi internasional asal Tiongkok yang memiliki banyak proyek di Indonesia, diperkirakan akan menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja Indonesia yang sebelumnya dilatih di pusat pelatihan ini.
Lebih jauh, Rektor USU menjelaskan bahwa pusat pelatihan tersebut akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan.
"Ke depan, pusat ini akan diperluas ke bidang lain seperti mobil listrik, pertanian, pertambangan, dan kecerdasan buatan. Kami juga menyiapkan skema joint degree dan double degree dengan IMTUC, sehingga mahasiswa USU dapat menempuh dua tahun studi di Medan dan dua tahun studi di Tiongkok, dengan bekal bahasa Mandarin yang kuat,” tambahnya.