Kisah Guru Mahmudin Guru Madrasah Nyalakan Cahaya Iman Warga Pedesaan

photo author
- Jumat, 12 September 2025 | 06:31 WIB
Mahmudin Ali Syukur Siregar guru MTsN 2 Padang Lawas menyampaikan pesan dakwah menyusuri desa-desa satu dengan yang lainnya.
Mahmudin Ali Syukur Siregar guru MTsN 2 Padang Lawas menyampaikan pesan dakwah menyusuri desa-desa satu dengan yang lainnya.

Realitasonline.id - Padang Lawas | Di tengah hiruk pikuk kehidupan dan keterbatasan, ada seorang guru Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Padang Lawas yang tidak pernah lelah menyalakan cahaya iman.

Namanya Mahmudin Ali Syukur Siregar. Sepeda motornya menjadi saksi bisu perjalanan dakwah dari desa ke desa, mengantar pesan kebaikan dengan ketulusan hati. Meski hidup sederhana, semangatnya melampaui batas, menjadikannya teladan tentang arti pengabdian yang sesungguhnya.

Siang itu, Rabu (10/9/2025), selepas azan Zuhur, Mahmudin hanya sempat berganti pakaian sebelum kembali bergegas. Sepeda motornya sudah siap di depan rumah, menantinya menembus jalanan desa yang sebagian masih berbatu. Tujuannya adalah wirid Yasin di Kecamatan Barumun Tengah, sebuah kegiatan rutin yang selalu ia hadiri.

 

Baca Juga: Libur Panjang Maulid Nabi 2025, Bandara Kualanamu Layani 394 Penerbangan, 54.910 Penumpang

 

Guru MTsN 2 Padang Lawas ini kini berstatus ASN PPPK. Namun, bagi Mahmudin, pengabdian tidak berhenti di ruang kelas. Setiap Jumat usai salat, ia berkeliling dari satu desa ke desa lain, menyampaikan pesan dakwah sederhana namun penuh makna: mengingatkan jamaah agar selalu ingat pada Allah dan menyiapkan bekal menuju akhirat.

“Tidak ada yang tahu kapan ajal menjemput. Maka perbanyaklah amal shalih, jauhi maksiat, dan jangan tunda taubat,” ucapnya lantang, disambut tatapan khusyuk jamaah.

 

Hari itu, ia membawakan tema Siksa Kubur dan Amalan yang Meringankannya. Ia mengingatkan pentingnya zikir, salat, sedekah, membaca Al-Qur’an, serta menjaga hubungan baik sesama. Meski tema berat, penyampaiannya lembut dan sederhana, sehingga mudah dipahami serta menyentuh hati.

 

Baca Juga: Rico Waas Terima Audiensi PTPN IV, Bahas Program CSR untuk Pembangunan Medan

 

Di balik kiprahnya, Mahmudin menjalani kehidupan yang penuh kesahajaan. Istrinya sehari-hari berjualan es kelapa di pinggir jalan untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Namun keterbatasan ekonomi tidak pernah menyurutkan langkahnya dalam menebar ilmu dan cahaya iman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X