Meski APBD Tapsel Turun Rp113,5 Miliar Jaminan Sosial Tak Boleh Berhenti

photo author
- Senin, 15 September 2025 | 18:23 WIB
Bupati dan Wakil Bupati Tapsel, saat menghadiri Safari Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang dirangkai dengan pengajian Pemerintah Kecamatan dan BKMT Angkola Timur  (Realitasonline.id/Riswandy)
Bupati dan Wakil Bupati Tapsel, saat menghadiri Safari Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang dirangkai dengan pengajian Pemerintah Kecamatan dan BKMT Angkola Timur (Realitasonline.id/Riswandy)

Realitasonline.id - Tapanuli Selatan | Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) H Gus Irawan Pasaribu, menegaskan komitmennya memperkuat program perlindungan sosial, pendidikan, hingga penyelesaian konflik agraria.

Penegasan tersebut disampaikan Bupati Gus Irawan saat menghadiri Safari Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang dirangkai dengan pengajian Pemerintah Kecamatan dan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Angkola Timur di Pasar Pargarutan, Kecamatan Angkola Timur, Minggu (14/9/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Tapsel H. Jafar Syahbuddin Ritonga, anggota DPRD Tapsel Eriansyah, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Hamdan Zen, Ketua TP PKK Tapsel, Ny. Murni Gus Irawan, Ketua DWP Tapsel Ny. Ira Sofyan Adil, Kabag Perlengkapan, Sekcam Angkola Timur, Forkopimcam, Ketua BKMT Tapsel, Ketua PKK Kecamatan, para Lepala Desa, Lurah, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta jamaah BKMT Angkola Timur.

Baca Juga: Komisi II DPR RI Kunjungi Kantor Gubernur Sumut, Bobby Nasution Sampaikan Keluhan Masyarakat Terkait Konflik Agraria di Sumatera Utara

Lebih lanjut Bupati menyampaikan, walaupun kondisi APBD kita berat, program jaminan sosial tidak boleh berhenti. ASN Tapsel sudah sepakat melalui gerakan Sinergi ASN Peduli untuk menambah 3.500 peserta jaminan kematian, di luar yang dibiayai APBD.

" Meski kondisi APBD Tapsel tengah berat akibat berkurangnya transfer pusat sebesar 24,8 persen atau sekitar Rp113,5 miliar, program-program strategis untuk masyarakat harus tetap berjalan. Santunan ini juga sangat bermanfaat, karena ahli waris akan menerima Rp42 juta dan anak-anak dijamin pendidikannya hingga perguruan tinggi, ” tegas Bupati.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mengumumkan bahwa Tapsel menjadi salah satu daerah penerima program Sekolah Rakyat dari Kementerian Sosial. Fasilitas boarding school senilai Rp200 miliar akan dibangun di atas lahan 10 hektare milik Pemkab. Program ini ditujukan untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas yang sepenuhnya dibiayai negara.

Baca Juga: Wamen Ossy Dermawan : Kebijakan Satu Peta Jadi Solusi Atasi Konflik Agraria

" Sekolah Rakyat ini akan memberikan kesempatan bagi keluarga termiskin, khususnya desil I dan II. Tahun ajaran baru nanti, kita akan memulai dengan empat rombongan belajar untuk tingkat SD dan SMP, ” ujar Gus Irawan.

Bupati juga menyoroti lemahnya perputaran ekonomi di Tapsel karena 90 persen dari 7.000 ASN tinggal di luar daerah, sehingga setiap bulan sekitar Rp60 miliar belanja pegawai tidak berputar di Tapsel. "Karena itu, kami merencanakan pembangunan perumahan ASN di kawasan Sipirok - Angkola Timur, dengan demikian, uang APBD akan beredar di daerah kita, ” katanya.

Bupati juga memastikan akan memperjuangkan tanah masyarakat Tapsrl hingga tingkat pusat yang terkendala masih berada dalam konsesi PT Toba Pulp Lestari (TPL). " Kalau Badan Pertanahan Nasional (BPN) tidak berani, saya akan tembuskan langsung ke Presiden yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo dalam pembangunan tiga juta rumah, ” tegasnya.

Baca Juga: 2 Warga di Selambo Deli Serdang Tewas Akibat Konflik Agraria, Polisi Bekuk 11 Pelaku

Dalam upaya memberikan kepastian hukum bagi masyarakat, Bupati menggarisbawahi dua kesepakatan penting yang tengah diperjuangkan yakni, Areal Penggunaan Lain (APL) seluas 4.577 hektare yang saat ini berada dalam konsesi PT TPL akan dikeluarkan dari izin perusahaan, sehingga BPN bisa menerbitkan sertifikat untuk masyarakat dan penyelesaian lahan hutan produksi yang selama ini dikelola warga melalui program Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).

Selain itu, Bupati juga mendorong percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditargetkan menjangkau 91.000 anak di Tapsel. " Jika program ini berjalan optimal, diperkirakan akan menggerakkan ekonomi lokal hingga Rp400 miliar per tahun melalui distribusi bahan pangan dan produk lokal, " terangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mery Ismail

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X