Realitasonline.id - Tapanuli Selatan | Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) H. Gus Irawan Pasaribu berkomitmen memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah melalui percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG), di tengah kebijakan pemotongan anggaran transfer dari pemerintah pusat yang cukup besar terhadap APBD Tapsel.
Hal itu disampaikan Gus Irawan saat berbincang santai bersama sejumlah awak media, usai menghadiri pertemuan bersama Kepala Daerah se Sumatera Utara, Minggu (19/10/2025).
Menurutnya, pemotongan transfer keuangan pusat ke Tapsel tahun ini mencapai Rp113,5 miliar dan akan bertambah menjadi Rp255 miliar pada 2025, sehingga dalam dua tahun total potongan mencapai Rp368,5 miliar.
Baca Juga: Sinergi Ulama dan Aparat, Cegah Kekerasan Seksual terhadap Anak di Padangsidimpuan
" Ini tidak mudah, sangat berat. Apalagi di saat bersamaan, belanja pegawai juga naik sekitar Rp200 miliar karena menanggung gaji P3K, ” ungkapnya.
Menghadapi situasi itu, Gus Irawan berupaya menggerakkan ekonomi lokal melalui akselerasi program MBG, yang saat ini baru beroperasi lewat dua dapur utama.
" Kalau MBG kita percepat, uang yang beredar di dapur dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bisa mencapai Rp1,4 miliar per hari, atau sekitar Rp35 miliar per bulan dan Rp400 miliar per tahun. Ini bisa menjadi penggerak ekonomi Tapsel, ” jelas mantan Dirut Bank Sumut itu.
Untuk memastikan manfaat MBG dirasakan masyarakat Tapsel, Pemkab telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) MBG yang berfungsi memastikan keterlibatan warga lokal dalam seluruh rantai pasok, mulai dari bahan pangan, pengolahan, hingga distribusi.
Baca Juga: Anggaran Terpangkas Rp255 Miliar, PKK Tapsel Diminta Tetap Kreatif
" Kami ingin semua kebutuhan MBG berasal dari daerah sendiri, bahkan dari Kecamatan yang sama, ” ujar Gus Irawan.
Ia mencontohkan, Tapsel kini tengah memetakan potensi tiap wilayah, seperti daerah penghasil pisang, peternak ayam dan ikan, hingga ketersediaan bahan pakan lokal.