" Untuk unit pertama, kami targetkan uji coba pada Juli 2025. Tiga unit turbin lainnya akan beroperasi secara bertahap, ” kata Hadi Susilo, Expert Sipil Bangunan Air PT NSHE beberapa waktu lalu.
PLTA Marancar dibangun di atas lahan genangan hanya 101 hektare, menjadikannya salah satu PLTA paling efisien dalam penggunaan ruang di Indonesia.
Efisiensi tinggi dan dampak lingkungan yang minimal, proyek senilai Rp.21 triliun ini akan memasok energi bersih ke jaringan interkoneksi Sumatera dan energi yang dihasilkan, akan menggantikan sebagian pembangkit diesel dan batu bara yang kurang ramah lingkungan.
Dengan proyek PLTA Batangtoru dan potensi energi lain seperti mikrohidro dan surya di beberapa Kecamatan, Tapanuli Selatan akan menjadi poros energi hijau Sumatera Utara.
" PLTA ini dirancang untuk merespons beban puncak secara cepat, menjadi solusi strategis untuk ketahanan energi wilayah Sumatera, ” tambah Hadi Susilo
Tenaga air yang mengalir dari pegunungan Tapanuli Selatan ini juga diharapkan menjadi bagian dari jaringan listrik Sumatera, memperkuat pasokan untuk kawasan industri, pertanian, hingga rumah tangga.
Bagi masyarakat Tapanuli Selatan, hadirnya PLTA Batangtoru bukan hanya soal infrastruktur, namun ini adalah kebanggaan daerah.
“ Dulu kami hanya melihat sungai sebagai sumber air. Diharapkan nanti kami melihatnya sebagai sumber kehidupan dan masa depan, ” tutur Amran Pohan, seorang warga Sipirok yang berharap pasokan listrik dari PLTA Batangtoru juga dapat menerangi kampungnya.
Dibanding bendungan besar lainnya seperti Jatigede dan Jatiluhur, tampungan Bendungan Batangyoru relatif kecil, yakni sekitar 18 juta meter kubik, sehingga potensi risiko akibat keruntuhan bendungan tergolong rendah.
Air yang nantinya menggerakkan turbin akan kembali ke sungai, sehingga sistemnya tetap alami dan efisien
Perkembangan proyek strategis nasional ini juga telah memasuki tahap pekerjaan transmisi listrik yang telah diselesaikan dan sedang menjalani tahap final check oleh PLN Pusertif.
Sementara pekerjaan kritis seperti pengujian konektivitas sistem (point to point test) tengah disiapkan agar sistem kelistrikan PLTA bisa tersambung sempurna ke jaringan PLN.