Lewat Rumah Baca, Ratna Sari Bangkitkan Semangat Belajar Anak Pesisir Serdang Bedagai

photo author
- Sabtu, 15 November 2025 | 09:30 WIB
Ratna Sari, Penyuluh Agama Islam Desa Pantai Cermin Serdang Bedagai, bangkitkan semanagat belajar anak lewat Rumah Baca.
Ratna Sari, Penyuluh Agama Islam Desa Pantai Cermin Serdang Bedagai, bangkitkan semanagat belajar anak lewat Rumah Baca.

Realitasonline.id - Serdang Bedagai | Ratna Sari, Penyuluh Agama Islam Desa Pantai Cermin, Kecamatan Serdang Bedagai menumbuhkan semangat belajar anak-anak pesisir lewat kegiatan literasi di Taman Bacaan Hamzar, Desa Pantai Cermin Kiri.

Rumah baca sederhana yang didirikan oleh Pemerintah Desa ini menjadi tempat bagi anak-anak untuk belajar, membaca, dan menumbuhkan karakter Islami.

Setiap Kamis sore, sekitar 35 anak sudah menunggu Ratna di teras taman baca. Ia memulai kegiatan dengan membaca bersama, bercerita kisah para nabi, hingga bershalawat bersama.

“Membaca itu bukan hanya untuk cerdas, tetapi supaya anak-anak punya arah dan cita-cita yang jauh dari kegelapan dunia narkoba,” katanya, Kamis (13/11/2025).

Kepala Desa Pantai Cermin Kiri, M. Elizar, menjelaskan taman baca ini lahir dari keprihatinan terhadap kondisi sosial di desanya.

 

Baca Juga: Dosen Institut Pendidikan Tapsel Gelar PKM Pendampingan Guru SD Gunakan Platfrom Pembelajaran Digital Berbasis Literasi dan Numerasi

 

Banyaknya pengedar luar daerah yang menjadikan lokasi itu sebagai tempat peredaran gelap Narkoba membuat desa tersebut sempat dicap sebagai “Kampung Narkoba”. Elizar mengaku hal itu membawa rasa malu dan ketidakpercayaan diri bagi warga desa.

“Kita ingin anak-anak ini diarahkan kepada kegiatan-kegiatan yang positif sejak dini. Jangan sampai mereka terpengaruh. Dengan taman baca ini, mereka bisa belajar dan tumbuh dengan nilai-nilai baik,” ucapnya.

Kegiatan literasi dilakukan setiap Senin dan Jumat pukul 14.30-16.30 WIB dengan bantuan empat pengajar pilihan desa. Selain membaca, anak-anak juga belajar menggambar dan menulis.

Salah satu anak, Ridwan, mengaku senang mengikuti kegiatan ini. “Kalau membaca nyaring, rasanya seperti masuk ke dalam buku. Saya jadi lebih berani,” tuturnya.

Ratna mengakui perjuangannya tidak selalu mudah. Ia pernah menghadapi situasi menegangkan ketika kegiatan taman baca terganggu oleh suara tembakan peringatan dari aparat yang tengah melakukan pengejaran di sekitar lokasi.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iin Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X