Bupati mengungkapkan, kondisi PAUD di Tapsel saat ini masih menghadapi tantangan serius, khususnya dari sisi akreditasi dan mutu layanan.
Dari total 197 satuan PAUD yang ada, baru 21 terakreditasi B, 78 terakreditasi C, delapan terakreditasi D, dan hampir 100 PAUD belum terakreditasi.
Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi Bunda PAUD Kecamatan bersama para Camat untuk memastikan PAUD di wilayah masing-masing menjadi PAUD yang berkualitas.
Baca Juga: Kementerian ESDM Bersama Pemkab Tapsel dan PTAR Salurkan Bantuan Bencana
" Ini sejalan dengan visi dan misi Tapsel, khususnya misi ketiga, yakni menciptakan SDM yang unggul, sehat, dan cerdas, ” jelasnya.
Lebih lanjut, Gus Irawan menyinggung rapor pendidikan Tapsel yang masih berada sedikit di atas kategori buruk.
Menurutnya, kondisi tersebut memiliki korelasi kuat dengan kualitas pendidikan anak usia dini sehingga diperlukan terobosan nyata dan kerja kolaboratif lintas sektor.
“ Saya tegaskan, mulai tahun 2026 kualitas pendidikan, termasuk PAUD, akan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) camat. Ini tantangan bersama yang harus dijawab dengan kerja nyata, ” tegasnya.
Baca Juga: Peduli Bencana, Pelindo Dirikan 2 Posko Kemanusiaan untuk Penyintas Banjir di Aceh
Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menyoroti beratnya tugas Bunda PAUD di tengah kondisi masyarakat yang masih terdampak bencana.
Selain kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian, sejumlah warga juga kehilangan anggota keluarga serta sekitar 2.000 hektare sawah gagal ditanami akibat timbunan material setinggi hingga tiga meter di beberapa wilayah.
“ Kehadiran kita di tengah masyarakat harus menjadi penghiburan dan motivasi. Kita dituntut tetap hadir, kuat, dan terus mencari terobosan agar masyarakat mendapatkan perhatian dan solusi yang lebih cepat, ” tambahnya.(RI)