" Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan apabila menemukan potensi bahaya kelistrikan di lingkungan sekitar pasca bencana, " terangnya
Sementara warga desa merasa bersyukur listrik akhirnya menyala kembali, karena hampir tiga minggu warga hidup dalam gelap, aktivitas sangat terbatas, terutama pada malam hari
" Selama listrik padam, anak-anak kesulitan belajar dan usaha kecil kami ikut terdampak. Sekarang listrik sudah menyala, kami merasa lega, ” kata warga
Mereka melihat petugas PLN bekerja siang dan malam, bahkan di medan yang sulit dan walaupun lama, warga memahami kondisi di lapangan cukup berat.
" Yang penting sekarang listrik sudah kembali dan kehidupan mulai normal. Kami mengapresiasi perjuangan mereka untuk mengembalikan listrik, ” ungkap tokoh masyarakat setempat.
Sebelumnya, tujuh desa di Kecamatan Marancar dan Sipirok sempat alami kegelapan berkepanjangan usai ketujuh desa tersebut di terjang banjir dan longsor pada akhir bulan lalu.
Pemadaman berkepanjangan ini terjadi setelah tiang-tiang listrik tumbang dan sejumlah kabel putus akibat banjir serta longsor yang menghantam kawasan tersebut pekan lalu.
Kerusakan infrastruktur listrik dan akses yang terputus membuat pasokan energi ke wilayah Marancar dan srbahagian wilayah Sipirok sepenuhnya terputus.
Adapun tujuh desa tersebut yakni Desa Simaninggir, Desa Marancar Julu, Desa Sugi, Desa Aek Sabaon, Desa Hau Natas, Desa Tanjung Dolok, Desa Aek Nabara Kecamatan Marancar danDesa Bulu Mario tepatnya di Dusun Bath Satahil Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapsel. (RI)