Hadiri Rakernas dan Lokakarya Perhiptani, Wabup Tapsel Harapkan Petani Miliki Inovasi

photo author
- Kamis, 1 Januari 1970 | 00:00 WIB

TAPANULI SELATAN - Realitasonline | Wakil Bupati (Wabup) Tapanuli Selatan (Tapsel) Ir. Aswin Efendi Siregar, MM ikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Lokakarya Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) yang bekerjasama dengan Yayasan Bina Profesi Penyuluh (YBPP) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (29/10)

Acara Rakernas yang berlangsung selama 2 hari (29-30 Oktober 2019), dibuka Menteri Pertanian Republik Indonesia DR. Ir. Yasir Limpo, SH, MH, dihadiri Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perhiptani Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si yang juga Gubernur Kalimantan Timur, pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perhiptani dan stakeholders seluruh Indonesia.

Dengan mengambil tema, ‘Memantapkan Peran Perhiptani Dalam Percepatan Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani Untuk Meningkatkan Pendapatan dan Kesejahteraan Petani’, Rakernas dan Lokakarya Perhiptani juga menhadirkan narasumber Profesor Dr Bungaran Saragih dan Kepala Badan Penyuluh Pertanian Kementan RI.

Di sela-sela kegiatan, Wabup Tapsel H Aswin Efendi Siregar yang juga Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perhiptani Provinsi Sumut menyampaikan kondisi dan kegiatan sektor pertanian saat ini banyak menghadapi tantangan dan permasalahan bahkan perubahan-perubahan. Maka itu kemampuan atau semangat juang menjadi modal besar bagi penyuluh untuk maju, serta melakukan tugas pokoknya dalam pendampingan bagi pelaku utama dan pelaku usaha.

“ Kemampuan berinovasi atau melakukan terobosan-terobosan agar permasalahan yang dihadapi tidak saja didapati solusinya tetapi mampu meningkatkan produksi dan produktivitas usaha pertanian. Penyuluh menjadi contoh di lingkungannya terutama maju dalam usaha pertanian sehingga membangkitkan semangat dan jiwa kewirausahaan, ” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian RI DR. Ir. Yasir Limpo, SH, MH, dalam sambutannya menekankan, kepada penyuluh pertanian Indonesia untuk menjadikan dunia pertanian sebagai komando strategi yang berbasis Ilmu Tekhnologi yang kuat.

“ Penyuluh, rata-rata telah memiliki modal dan mereka harus bisa menjadi komando managerial dalam pengembangan sector pertanian. Untuk itu, petani Indonesia harus tangguh dan memiliki semangat tinggi, sehingga produktivitas pertanian meningkat. Bila petani yang malas dan menghasilan produktifitas pertaniannya rendah tidak perlu lagi diberi subsidi oleh pemerintah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: [email protected]

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB

Terpopuler

X