Pada kesempatan ini ia juga mengatakan agar pihak Dinas PPKB dan P3A sebagai leading sector program KB dapat melakukan terobosan. Selain itu, ia juga berharap kepada semua stake holder ataupun pemangku jabatan dilingkungan Pemkab Paluta dapat bekerjasama dalam peranan meningkatkan program KB demi mewujudkan keluarga sehat, sejahtera dan berkualitas khususnya di kabupaten Paluta.
“Program KB tidak hanya dimaknai sebagai pembatasan kelahiran, namun lebih dari itu untuk mendukung pembangunan kesehatan dan kesejahteraan keluarga yang berkualitas,” tegasnya.
Sementara Ketua PC IBI Kabupaten Paluta Ernita Manurung S.Tr.Keb dalam sambutanya menyampaikan bahwa angka kematian ibu masih terbilang tinggi. Untuk itu perencanaan sangatlah penting dalam menurunkan angka kematian ibu tersebut.
“Salah satu caranya adalah dengan membagi peran masing-masing dan merubah mindset dengan kampanye cukup dua anak,” katanya.
Katanya, pengendalian penduduk tidak segampang membalikan tangan. Untuk itu IBI sangat mendukung program KB. Sehingga diharapkan instansi terkait dan stake holder secara bersama-sama dapat membantu suksesnya program KB.
Selain itu, IBI juga mewajibkan bidan menjalankan tugasnya dengan baik dalam menjelaskan metode kontrasepsi yang akan diberikan, yakni IUD, implan, suntik, dan kondom kepada calon akseptor. Dan melalui kegiatan pencanangan bulan bhakti IBI-KB-Kesehatan diharapkan bisa menyatukan presepsi dalam mensukseskan progran KB.
“Sudah kewajibkan kami dalam mensuksekan program KB. Sejak pendidikan bidan sudah dibekali keahlian dan tanggungjawab itu. Intinya, Ada bidan ada KB dan ada KB ada bidan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas PPKB dan P3A kabupaten Paluta Hasbullah Harahap SSos dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan peran masyarakat, jaringan sosial budaya maupun pembina institusi serta seluruh stake holder dalam peningkatan cakupan program KB-Kesehatan di semua bidang.