Tak hanya di venue, penginapan kafilah dan dewan hakim juga selalu dilakukan pemantauan. Bersinergi dengan Dinas Kesehatan Provinsi, tim medis yang dibawa oleh kafilah masing-masing kabupaten/kota dan panitia, dilakuan sistem ronda untuk berkeliling memantau kondisi penginapan.
"Termasuk saya sendiri atau petugas puskesmas kita, turun ke penginapan para kafilah dan venue untuk pengawasan dan koordinasi dengan petugas medis di lapangan. Bahkan setiap kafilah disediakan jurnal kesehatan yang kita cek harian," tutur Nanang.
Rudfi Rizky S Nainggolan, dokter umum yang bertugas di venue GOR Asber Nasution Jalan Gn Leuser, mengungkapkan bahwa di setiap posko kesehatan venue perlombaan terdiri dari dokter dan tenaga medis. Selama bertugas, mereka berkewajiban menegur para peserta atau pengunjung yang tidak disiplin protokol kesehatan.
"Sejauh ini, kebanyakan kasus ketika masuk memakai masker tetapi ketika di dalam gedung dilepas. Ini yang kita pantau dan tegur. Selama bertugas di MTQ, belum ada kasus kesehatan yang saya temui. Kalaupun ada dan butuh perawatan, ambulans selalu siaga," terang Rudfi.
Official Kota Medan Januar Ishaq dari Medan memuji penerapan protokol kesehatan selama MTQ. Mulai dari sebelum keberangkatan sudah harus rapid test, hingga ketibaan juga masih diperiksa dan kelengkapan sarana kesehatan di lokasi acara.
"Tim medis selalu siaga, baik penginapan maupun venue, jadi kita merasa tenang. Alhamdulillah kontingen kita tidak ada masalah kesehatan hingga saat ini," tutupnya. (AL)