HUMBAHAS - realitasonline.id | Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Baginda Polin Lumban Gaol SH MH dan Rajin Tajom Sihombing SAB (Barata) akhirnya datang menjumpai seluruh tim, relawan dan simpatisannya, di Posko Kotak Kosong (eks Posko Barata), Jalan Sisingamangaraja Doloksanggul, Minggu (18/10).
Tak alang, kehadiran kedua putra terbaik Humbahas ini sekaligus mendeklarasikan dukungannya serta bergabung dengan Tim Relawan Pemenangan Kotak Kosong (Koko) di Pilkada Humbahas 9 Desember 2020 mendatang. Bahkan, balon Bupati Humbahas yang lain, Anthoni Pasaribu, pada pertemuan silahturahmi itu juga turut mendeklarasikan dukungannya untuk memenangkan kotak kosong atau kolom kosong di Pilkada Humbahas.
Baginda, dihadapan ratusan pendukung dan simpatisannya menjelaskan sejarah singkat dirinya maju menjadi bakal calon parhobas di daerah itu. “Awalnya, saya tidak pernah berniat menjadi orang nomor satu di daerah Humbahas. Karena pada saat itu, saya masih aktif menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat. Namun, pertimbangan keluarga serta permintaan dari tokoh-tokoh masyarakat Humbahas, menjadi dorongan kuat untuk ikut menjadi salah satu kontestan di Pilkada Humbahas,” katanya.
Upaya untuk itu, ungkap Baginda, pihaknya berusaha mendapatkan rekomendasi partai politik sebagai tiket guna maju sebagai calon kepala daerah. Bersama Rajin Tajom Sihombing yang juga merupakan Balon wakilnya, sangat dipastikan Partai Gerindra (2 kursi), NasDem (3 kursi) dan PSI (1 kursi), dan sudah cukup sebagai tiket untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Namun karena pertimbangan lain, di tengah jalan Partai Gerindra menarik dukungannya, sehingga tinggal NasDem dan PSI dengan jumlah empat (4) kursi, dan tidak mencukupi untuk mengusung satu Paslon. Sehingga atas persetujuan kita, Partai NasDem dan PSI juga menarik dukungannya. Pada kesempatan ini, kami memohon maaf karena tidak mampu mempertahankan tiket untuk maju sebagai calon," ungkap Baginda.
Dijelaskan, selain mereka, beberapa Balon Bupati dan Wakil Bupati yang sudah sempat mendeklarasikan maju sebagai calon parhobas di daerah itu juga tidak berhasil lolos, dan akhirnya Pilkada Humbahas hanya diikuti oleh satu Paslon, karena elit-elit petinggi Parpol hanya merekomendasikan satu Paslon saja. Keputusan itu kata dia, sangat tidak demokratis.
"Demokrasi itu harus ada pilihan. Sekarang pilihan itu tidak ada. Hanya calon tunggal. Tapi merujuk pada peraturan yang mengatur, jika hanya satu calon, maka akan disediakan kotak kosong atau kolom kosong. Jadi jika kita tidak setuju dengan calon tunggal, maka mari kita pilih kotak kosong. Sekali lagi saya tegaskan, kita mendukung penuh perjuangan tim relawan kotak kosong, karena saya harus memiliki sikap yang konsisten. Sebab ini merupakan bagian dari penyelesaian sejarah hidup saya," tukasnya.