TAPANULI SELATAN - realitasonline.id | Direktur Nort Simatera Hidro Energy (NSHE) Firman Taufick menegaskan, bencana tanah longsor yang terjadi pada tanggal 29 April 2021 di Kelurahan Wek I, Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) merupakan murni bencana alam. Hal ini sudah ditegaskan oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Tapsel yang meninjau langsung lokasi pada tanggal 30 April 2021.
" Senada dengan Forkompimda, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi yang meninjau lokasi bencana beserta Kapolda Sumatera Utara, Pangdam I Bukit Barisan dan Kabinda Sumatera Utara ke lokasi bencana pada tanggal 2 Mei 2021 lalu, juga menegaskan bahwa tanah longsor terjadi di Kelurahan Wek I Kecamatan Batangtoru murni bencana alam, " ujar
Direktur NSHE Firman Taufick, Rabu (5/5/2021)
Disebutkannya, bencana alam tanah longsor dipicu oleh longsornya tanah yang berada di lahan masyarakat yang tidak dibebaskan oleh PT NSHE namun berbatasan dengan lahan proyek Pembangkit Lustrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru.
Baca Juga: Walikota Padangsidimpuan Pimpin Apel Pasukan Ketupat Toba 2021
Baca Juga: Walikota Padangsidimpuan Beri Santunan Anak Yatim dan Fakir Miskin
" Besarnya material longsor yang jatuh dan langsung menghantam, menyebabkan rusaknya jalan di area proyek yang ada di bawahnya, bahkan menumbulkan korban jiwa dari masyarakat dan karyawan PT. NSHE, " ucap Taufick.
Selain itu katanya, material longsor juga menimpa warung yang ada di lokasi lahan masyarakat yang tidak dibebaskan oleh PT. NSHE yang tepat berbatasan langsung dengan areal proyek yang saat ini sadang dalam pekerjan.
