TARUTUNG - realitasonline.id | Hampir setiap hari HKBP menghiasi lembar utama surat kabar terbitan Sumatera Utara maupun koran Jakarta. Huria Kristen Batak Protestan(HKBP) yang berkantor pusat di Pearaja-Tarutung-Tapanuli Utara-Sumatera Utara, menghiasi halaman utama media cetak dipicu oleh komitmen dari pimpinan gereja pemilik jemaat terbanyak di Asia Tenggara ini yang tak rela intervensi pemerintah terlalu jauh ketubuh organisasi gereja HKBP.
Pada tahun 1986-1998 menjabat sebagai Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). HKBP, gereja beraliran Lutheran di Indonesia. Beliau adalah DR Pdt S.A.E Nababan LLD. Pada saat itu, ditengah kepemimpinanya (1992-1998) terjadi gejolak dualisme kepemimpinan dalam tubuh HKBP.
BACA JUGA : KRI Jhon Lie 358 Selamatkan ABK Asing, Terapung di Laut Natuna Selama 8 Jam
Namun bagi SAE Nababan ditengah tekanan dari pihak luar HKBP ,tidak sesenti pun surut untuk meninggalkan Pearaja , periodenisasi menjadi harga mati, sesuai aturan dan peraturan HKBP, hanya sekedar mengingatnya.
Dr. Soritua Albert Ernets Nababan, LLD adalah seorang Pendeta dan Tokoh Gereja di Indonesia. Sering disapa dengan sebutan Pdt. S.A.E Nababan, dilahirkan pada tahun 1933. Beliau menempuh pendidikannya di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta dan lulus pada tahun 1956 dengan gelar Sarjana Theologia.
Dengan beasiswa beliau melanjutkan pendidikannya di Universitas Heidelberg dan lulus dengan gelar Doktor Theologia pada tahun 1963 .
BACA JUGA : SMSI Sumut Serahkan Bingkisan Lebaran Bagi Seluruh Anggota