BACA JUGA : Sejumlah Tempat Keramaian Kota Siantar Disemprot Disinfektan
"Mungkin ini adalah salah satu faktor peningkatan jumlah terpapar Covid di Siantar," kata Mathius F Sianturi SH selaku advokat di kota Siantar saat diminta tanggapannya terkait naiknya grafik penderita Covid di Siantar.
Para supir odong - odong seolah - olah hanya memikirkan pendapatan dan keuntungan daripada kesehatan para penumpang maupun dirinya. Hanya memikirkan kesenangan dan kepuasan akan hiburan, masyarakat seakan tidak menyadari jika Kota Pematangsiantar masuk didalam Zona Merah Covid-19, katanya.
Daniel Siregar, sekretaris Satgas Covid Kota Siantar saat di konfirmasi oleh wartawan, mengaku kesal atas ulah masyarakat dan pemilik odong-odong yang tidak mematuhi Prokes.
"Kita sangat menyesalkan pemilik odong odong yang tidak mematuhi prokes Covid-19. Apalagi banyak anak - anak yang naik odong - odong tidak memakai masker, " jelas Daniel Siregar.
Pihaknya juga akan memberikan teguran kepada pengelola Odong-odong tersebut. Jika nanti teguran tidak diindahkan maka langkah tegas akan diberikan.
"Kita akan laksanakan teguran kepada para pemilik odong- odong tersebut, dan jika membandel, kita hentikan segala kegiatannya karena tidak mematuhi prokes dan menciptakan kerumunan, " jelasnya. (RH)
