TARUTUNG - realitasonline.id | PT Marlian Indah Karya (MIK) bergerak mengolah Tambang Batu di lokasi Hutan Produksi Terbatas resmi memiliki izin produksi. Sementara kelompok warga Dusun Simeme Desa Sipultak protes untuk ditutup.
Hal ini terungkap dalam rapat gabungan Komisi B dan Komisi C DPRD Tapanuli Utara dengan instansi terkait seperti dinas Perizinan, Lingkungan Hidup, Camat Pagaran dan Kepala Desa Sipultak, Rabu (9/6)
Selain itu, kelompok warga Dusun Simeme yang menolak kehadiran PT MIK dikawasan Hutan Terbatas turut dalam rapat gabungan
Sementara dari PT MIK dihadiri Legal Managing Patner Rudi Zainal Sihombing, SH mendampingi Direktur Utama PT MIK, Horas Nababan.
Baca juga: Wakil Bupati Adlin Tambunan Harap Aspirasi Masyarakat Sergai Terserap
Baca Juga: UAS Bertemu Edy Rahmayadi Bahas Masalah Umat
Tujuh alasan keberatan masyarakat kaitan kehadiran PT MIK yang menjadi agenda pembahasan rapat pertama menghilangkan mata pencaharian masyarakat, kedua merusak lingkungan, pemukiman, jalan swadaya masyarakat dan ekosistem pertanian. Selanjutnya dinyatakan kehadiran PT MIK mengganggu kenyamanan dan ketenteraman warga.