"Jalan ini dibuka secara swadaya oleh warga untuk kepentingan warga. Bukan kepentingan PT MIK," sebut Santika.
Selain itu, akibat keberadaan PT MIK warga kehilangan mata pencarian sebagai penambang batu tradisional.
"Aksi ini hak kami sebagai warga negara yang berjuang untuk menghidupi keluarga. Pemerintah harus tegas melindungi hak kami," serunya.
Terpantau media, aksi damai ini diikuti puluhan anak-anak dan kaum ibu. Mereka membentangkan beberapa poster bertuliskan hentikan perusakan lingkungan baru harang, kami menderita pemerintah Taput tidak peduli, kembalikan tanah rakyat kata Pak Jokowi, kami mau hidup sehat.
Aksi damai ini mendapat pengawalan dan pengamanan ketat dari Polsek Siborong-borong dan Danramil Siborong-borong.
Hingga berita ini dikirimkan ke redaksi aksi penutupan akses jalan masih berlangsung dan beberapa unit armada terpantau putar haluan setelah melihat kelompok warga duduk dibadan jalan akses memuju batu harang. (MN)