Sebab katanya, kepala desa adalah ujung tombak pengelola pemerintahan di tingkat terkecil. Apalagi saat ini, anggaran dana desa begitu besar digelontorkan negara agar konsep Membangun Desa Menata Kota yang sering disampaikan Gubernur dapat berjalan sehingga slogan Sumut Bermartabat dapat terwujudkan.
“Kunci pembangunan suatu daerah itu dimulai dari desa. Kalau desa belum terbangun dengan baik, maka kota tidak akan tertata dengan baik pula,” tambahnya.
BACA JUGA : Trans Palas Madina, Gubsu Edy Targetkan Selesai 2022
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi juga menyampaikan bahwa kemajuan suatu daerah atau bangsa tersebut ditentukan oleh kualitas SDM nya dan bukan hanya melimpahnya SDA saja. Dan SDM pejabat tersebut ditunjukkan dengan peningkatan pelayanan dasar sosial antara lain bidang pendidikan dan kesehatan yang menjadikan masyarakat yang maju dan sejahtera.
Ia juga menekankan bahwa pejabat dalam hal ini kepala desa adalah pengayom dan pelayan masyarakat yang harus menjadi teladan publik. Untuk itu jika SDM pemimpin yang bermodalkan kejujuran harus menjadi salah satu modal utama dalam memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakatnya.
“Walaupun sumber daya alam kita kaya, kalau SDM nya tidak ada dan pemimpinnya tidak jujur untuk mengelolanya dengan baik, maka tidak akan menjamin kesejahteraan masyarakat,” sebutnya sambil mencontohkan salah satu negara yakni Finlandia yang kunci kemakmuran negaranya adalah kejujuran dari pejabat dan masyarakatnya.
Karena itu, dirinya menekankan pentingnya seorang kepala desa mengetahui dan mampu mengelola potensi yang ada di wilayahnya serta menjadikan jabatannya sebagai amanah yang harus diemban dan dipertanggungjawabkan dengan baik demi kesejahteraan rakyat.
Ia juga berpesan kepada Bupati, Camat, lurah dan kepala desa maupun pejabat pemerintah daerah lainnya agar dapat bergandeng tangan dan bekerjasama dalam membangun daerah dengan menjaga akhlak dan moral yang baik.