STABAT - realitasonline.id | Kasek SMPN 3 Hinai, Suriati S.Pd seakan tidak pernah sepi dari berita miring. Setelah diributin soal dugaan pemotongan dana bantuan PIP (Program Indonesia Pintar) kini Suriati kembali diprotes karena membiarkan pintu ruangan sekolahnya hanya tinggal sebelah.
Kabar ini ternyata sudah sampai di telinga pejabat Dinas Pendidikan Kab. Langkat. Bahkan, Kabid Pembinaan SMP, Legiman S.Pd sampai emosi mendengarnya.
"Apa gak mau dia lagi jadi kepala sekolah atau sudah bosan, apa mau jadi guru biasa aja?" kata Legiman S.Pd, menjelaskan kepada realitasonline.id belum lama ini.
Baca Juga: Pembangunan Bendungan Bodri Kendal Jateng, Bakal Telan Anggaran Rp 1,1 Trilyun
Baca Juga: TMMD Bukti Kemanunggalan TNI Dengan Rakyat Semakin Kuat
Kata Legiman, pihaknya sudah berulangkali meminta kepada Suriati untuk memperbaiki kinerjanya. Namun sepertinya arahan tersebut hanya dianggap angin lalu.
Informasi berhasil diperoleh, sejumlah murid yang baru tamat bersekolah disana juga sering mengeluhkan maraknya pengutipan. Misalnya, pemotongan bantuan dana PIP (Program Indonesia Pintar) dipotong sebesar 70 Rb, pengutipan uang legalisir ijazah yang dibandrol seharga Rp 20 ribu.