P.SIANTAR – Realitasonline.id | Sebagai bentuk simpatisan rekan rekan wartawan di Siantar – Simalungun atas tewasnya Mara Salem Harahap yang akrab dipanggil Marsal (42) karena dibunuh dengan cara ditembak, membuat rekan rekan jurnalis marah dan simpatik. Sejumlah jurnalis dari berbagai organisasi media meminta agar kasus tersebut segera diusut tuntas. Berharap pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku.
Pasca kejadian Sabtu (19/6) dinihari, korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk diautopsi. Meyambut kedatangan jenazah pada Sabtu sore, keluarga histeris di rumah duka jalan Rakutta Sembiring Kecamatan Siantar Martoba.
BACA JUGA : Wartawan Online Siantar Dibunuh OTK Dengan Timah Panas di Bagian Paha
Sejumlah rekan rekan simpatisan dari berbagai media juga turut hadir di rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Rekan rekan jurnalis juga turut mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhir di Siantar Martoba.
Marsal meninggalkan 2 orang putri yang masih duduk di bangku sekolah berusia (14 tahun dan 11 tahun) dan seorang istri bernama Bonia (39 tahun). Korban ditemukan telah bersimbah darah dari dalam mobilnya dengan lampu masih menyala sekitar 300 meter dari rumahnya di jalan Karang Anyer Simalungun.
Menurut Bonia, dia tidak menyangka atas peristiwa yang menimpa suaminya itu “karena suami saya tidak punya musuh.’ Ungkapnya kepada wartawan ketika dijumpai di rumahnya. Sehari sebelum kematian korban, Marsal mengajak anak dan 2 anaknya makan di restoran dan meng-upload di akun media sosialnya.
BACA JUGA : PWI Sumut Kecam Pembunuhan Marsal Harahap Wartawan di Siantar