Bimtek IKM Tenun Ditutup, Ketua Dekranasda Taput Harapkan Peserta Mandiri dan Asah Kemampuan

photo author
- Minggu, 27 Juni 2021 | 11:59 WIB
Ketua Dekranasda Satika Simamora saat melihat peserta praktek menenun benang ekstrak daun Nanas menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) Dogan. (Palapa Pos/Alpon Situmorang)
Ketua Dekranasda Satika Simamora saat melihat peserta praktek menenun benang ekstrak daun Nanas menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) Dogan. (Palapa Pos/Alpon Situmorang)

Ari yang kerap disapa Aery Arka mengungkapkan serat daun Nanas bisa dieksplorasi menjadi tempat gelas, gantungan kunci, handycraft.

" Berkreasilah, kalau saya sebut daun Nenas ' Sampah yang punya nilai tinggi ' ," ujarnya.

Alan Sahroni salah satu pelatih pengolahan serat daun Nanas jadi benang mengakui antusias peserta ikut pelatihan sejak dilaksanakan Rabu kemarin.

Dia meyakini Bimtek tersebut punya nilai plus karena di Taput memiliki sumber daya pengrajin Tenun Ulos, Bordir serta ketersediaan bahan baku.

" Taput punya potensi untuk mengembangkan industri kreatif pemintalan benang dari serat daun Nanas, terlebih daun Nenasnya sama varietasnya dengan di Subang yang telah lebih dulu maju," ungkapnya.

Alan menambahkan nilai konsumtif ekstrak daun nanas banyak bisa dikembangkan baik benang menjadi kain, aneka kerajinan seperti Bros, hiasan gelas.

Krisman Simorangkir mewakili pengrajin sangat senang dengan fasilitasi pelatihan dari Kementrian.

" Awalnya kami tidak tahu apa bisa dilakukan dengan daun Nanas, setelah praktek dan teori ternyata punya nilai tinggi," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gubsu : Bantuan Korban Bencana Harus Tepat Sasaran

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:07 WIB
X